Pakar pandemi mengungkapkan kekhawatirannya atas penyebaran flu burung ke manusia

Selain terminologi baru, inisiatif ini memperkuat komitmen komunitas internasional untuk mengatasi “epidemi dan pandemi yang semakin kompleks dan sering terjadi”, kata Dr Farrar kepada wartawan di Jenewa.

“Ini adalah langkah pertama yang sangat penting. Namun selanjutnya, kita perlu menjaga disiplin dan para ahli tetap bersatu.

“Kita menggunakan terminologi yang sama, bahasa yang sama, dan sekarang kita perlu melakukan penelitian ilmiah yang memberikan bukti mengenai tuberkulosis, COVID, dan patogen pernapasan lainnya, sehingga kita tahu cara mengendalikan infeksi tersebut lebih baik daripada yang kita lakukan di masa lalu. masa lalu.”

Mengenai potensi risiko kesehatan masyarakat HN51, Kepala Ilmuwan WHO memperingatkan hal tersebut pengembangan vaksin tidak “sesuai dengan apa yang kita inginkan”. Kantor regional dan negara serta otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia juga tidak mempunyai kemampuan untuk mendiagnosis H5N1, katanya.

Baca Juga:  Helikopter Jatuh di India, 13 Orang Tewas Termasuk Kepala Militer

Berita Terkait

Pertumbuhan global akan tetap lemah pada tahun 2025 di tengah ketidakpastian, laporan PBB memperingatkan

Sekjen PBB menyampaikan belasungkawa di tengah kebakaran hutan dahsyat di California

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top