Search

Pakai Pembalut & Tampon Kedaluwarsa Berbahaya Bagi Kesehatan

http://kumparan.com

Aulanews.id – Sama seperti makanan atau produk kecantikan, pembalut dan tampon juga punya tanggal kedaluwarsa. Jangan disepelekan karena penggunaan pembalut atau tampon yang kedaluwarsa bisa berbahaya bagi kesehatan.

Dikutip dari Healthshots, pembalut dan tampon umumnya kedaluwarsa setelah lima tahun. Produk yang telah melewati tanggal kedaluwarsa mungkin tidak lagi dapat menyerap darah menstruasi dengan efektif. Ini pun meningkatkan risiko kebocoran dan rasa tidak nyaman saat digunakan.

Selain itu, produk menstruasi yang sudah kedaluwarsa mungkin mengandung kuman sehingga meningkatkan risiko infeksi bakteri. Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi karena gunakan pembalur kadaluwarsa.

1. Ruam di area kewanitaan
Salah satu efek samping penggunaan produk menstruasi yang kedaluwarsa adalah itu menyebabkan ruam. Ginekolog di CK Birla Hospital Gurugram India, dr. Aruna Kalra, mengatakan bahwa ruam tersebut dipicu oleh bahan kimia di produk menstruasi yang telah bercampur dengan kuman.

2. Keputihan yang tidak normal
Menggunakan pembalut dan tampon yang kedaluwarsa juga bisa menjadi penyebab keputihan yang tidak normal. Berdasarkan penjelasan dari dr. Aruna, keputihan ini disebabkan oleh infeksi jamur di sekitar vagina akibat penggunaan produk kedaluwarsa. Dalam beberapa kasus, keputihan bisa menimbulkan rasa gatal hingga panas di area kewanitaan.

Baca Juga:  Khasiat Ajaib Buah Mengkudu

3. Sindrom syok toksik atau toxic shock syndrome (TSS)
Dalam kasus yang parah, pembalut dan tampon yang kedaluwarsa juga bisa menyebabkan sindrom syok toksik atau toxic shock syndrome (TSS). Ini merupakan kondisi yang langka, yaitu ketika bakteri Staphylococcus aureus (staph) atau Streptokokus grup A (strep) menimbulkan toksin pada tubuh. Bakteri tersebut menyebabkan infeksi bakteri yang masuk ke aliran darah.

Aulanews.id – Kehidupan berada dalam bahaya, dan “akibat yang harus ditanggung jika tidak mengambil tindakan terlalu besar”, Dr. Hanan Balkhy, Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan dalam sebuah pernyataan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist