Pabrik Penghilangan Karbon Dioksida Berbasis Laut Akan Dibangun di Singapura

Memanfaatkan elektrolisis, arus listrik dialirkan melalui air laut yang dibawa dari pabrik desalinasi PUB yang berdekatan untuk memecah air menjadi unsur hidrogen dan oksigen yang bersifat karbon-negatif.

Proses ini memungkinkan karbon dioksida di atmosfer, serta CO2 yang terlarut dalam air laut, terperangkap dalam bentuk bahan padat berbasis kalsium dan magnesium selama setidaknya 10.000 tahun. Produk samping karbon ini berpotensi digunakan dalam industri konstruksi untuk restorasi lahan, semen, atau beton.

“Kami senang dapat melanjutkan kolaborasi kami dengan UCLA dan Equatic, untuk mengembangkan solusi yang berpotensi bersinergi dengan pabrik desalinasi PUB,” kata chief engineering and technology officer PUB, Pang Chee Meng.

Bagi PUB, yang telah menetapkan target untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2045, kolaborasi dengan UCLA dan Equatic merupakan bagian dari upaya Singapura yang lebih luas dalam mencari teknologi baru, seperti penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau CCUS, yang dapat berkontribusi pada mitigasi dampak perubahan iklim.

“Di PUB, kami sangat yakin bahwa kemajuan teknologi, yang diwujudkan melalui kemitraan dengan akademisi dan sektor swasta, merupakan kunci untuk mengatasi tantangan kompleks yang ditimbulkan oleh perubahan iklim,” kata Dr Pang.

POTENSI KOMERSIALISASI
Jika Equatic-1 berhasil, teknologi ini akan memungkinkan gas rumah kaca dihilangkan dan disimpan dalam jangka waktu lama, sekaligus menghasilkan hampir 300kg hidrogen karbon negatif setiap hari.

Menurut Bank Dunia, rata-rata emisi karbon tahunan global per kapita pada tahun 2020 adalah sekitar 4,3 metrik ton.

Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr) Lawatan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist