Aulanews.id – Otoritas tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan jika Teheran tidak terlibat dalam serangan akhir pekan kelompok militan Hamas terhadap Israel, ia justru memuji tidakan tersebut sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang “tidak dapat diperbaiki”.
“Kami mencium tangan mereka yang merencanakan serangan terhadap rezim Zionis,” kata Khamenei, yang mengenakan syal Palestina, dalam pidato televisi pertamanya sejak serangan tersebut.
“Gempa bumi yang merusak ini (serangan Hamas) telah menghancurkan beberapa bangunan penting (di Israel) yang tidak dapat diperbaiki dengan mudah. Tindakan rezim Zionis sendiri yang harus disalahkan atas bencana ini,” kata Khamenei.
Israel telah lama menuduh ulama penguasa Iran tersebut menjadi pemicu kekerasan serta pemasok senjata ke Hamas. Teheran, yang tidak mengakui Israel, mengatakan pihaknya memberikan dukungan moral dan finansial kepada kelompok yang menguasai Jalur Gaza.
Mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar Republik Islam sejak revolusi tahun 1979 dan merupakan cara negara yang didominasi Syiah ini membentuk dirinya sebagai pemimpin dunia Muslim.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin bahwa Iran terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel, namun menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi intelijen atau bukti yang mendukung pernyataan ini.
Pada hari Senin (9/10/2023) Jenderal penting Amerika memperingatkan Iran untuk tidak terlibat dalam krisis ini, ia mengatakan bahwa dia tidak ingin konflik meluas.
Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan kembali kendali atas perbatasan Gaza dan menanam ranjau di tempat yang telah dirobohkan oleh para militan selama serangan berdarah mereka di akhir pekan, setelah satu malam lagi serangan udara Israel yang tiada henti di wilayah tersebut.
Khamenei mengatakan serangan terhadap Gaza akan “meluncurkan aliran kemarahan yang jauh lebih besar”.
“Rezim pendudukan berusaha menampilkan dirinya sebagai korban untuk meningkatkan kejahatannya lebih lanjut, ini adalah perhitungan yang salah. Ini akan mengakibatkan bencana yang lebih besar,” kata Khamenei.
Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang, dan sedikitnya 2.600 orang terluka.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina tewas dan 3.726 luka-luka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak Sabtu (7/10/2023).