Operasi di Lebanon akan terus berlanjut hingga para pengungsi aman untuk kembali

Keesokan harinya, Israel melancarkan pemboman terberatnya terhadap Lebanon. Pada hari Jumat, serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut menargetkan komandan senior Hizbullah dalam serangan yang menewaskan 45 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon. Hizbullah mengatakan 16 anggota kelompok tersebut termasuk di antara yang tewas, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan lainnya, Ahmed Wahbi.

Dalam pemboman hebat berikutnya pada hari Sabtu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sekitar 290 target, termasuk ribuan barel peluncur roket Hizbullah.
“Dalam beberapa hari terakhir kami telah memberikan serangkaian pukulan terhadap Hizbullah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video. “Jika Hizbullah belum memahami pesan tersebut, saya jamin, mereka akan memahaminya.”

Berbicara di pemakaman Aqil pada hari Minggu, Qassem dari Hizbullah mengatakan Israel berusaha melumpuhkan kelompok tersebut, tetapi tidak akan berhasil.

Qassem mengatakan eskalasi konflik Israel akan menyebabkan semakin banyaknya pengungsian warga negaranya sendiri.

Israel telah menutup sekolah, membatasi pertemuan di utara dan memerintahkan rumah sakit di sana untuk memindahkan pasien dan staf ke daerah yang dilindungi banyak di antaranya memiliki fasilitas aman atau bawah tanah yang dirancang untuk menahan serangan roket.

Sirene serangan udara terus-menerus berbunyi di Israel pada hari Minggu. Sekitar 150 roket, rudal jelajah, dan pesawat nirawak ditembakkan ke Israel pada malam hari hingga hari Minggu, sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara, kata militer.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist