Aulanews.id – Salah satu perasaan yang paling umum terkait dengan nyeri yang terus-menerus adalah kelelahan dan kelelahan ini dapat menjadi sangat berat. Orang dengan nyeri kronis dapat menyebabakan terkurasnya energi dan motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain atau dunia di sekitar mereka.
Faktanya, sebuah penelitian dari Inggris terhadap orang-orang dengan kondisi kesehatan jangka panjang menemukan bahwa nyeri dan kelelahan merupakan dua hambatan terbesar terhadap kehidupan yang aktif dan bermakna.
Namun, mengapa rasa sakit jangka panjang begitu melelahkan? Salah satu petunjuknya adalah sifat rasa sakit dan dampaknya yang kuat pada pikiran dan perilaku kita.
Cara berpikir modern tentang rasa sakit menekankan efek perlindungannya cara rasa sakit menarik perhatian Anda dan mendorong Anda mengubah perilaku untuk menjaga bagian tubuh Anda tetap aman.
Cobalah ini, Jepit kulit Anda perlahan-lahan. Saat Anda meningkatkan tekanan, Anda akan merasakan perubahan sensasi hingga, pada titik tertentu, terasa nyeri. Rasa nyerilah yang membuat Anda tidak perlu meremas lebih keras, bukan? Dengan cara ini, nyeri melindungi kita.
Saat kita cedera, kerusakan jaringan atau peradangan membuat sistem nyeri kita menjadi lebih sensitif. Nyeri ini menghentikan kita dari memberikan beban mekanis pada jaringan yang rusak saat proses penyembuhan. Misalnya, nyeri akibat patah kaki atau luka di bawah telapak kaki membuat kita tidak bisa berjalan di atasnya.
Konsep bahwa “rasa sakit melindungi kita dan mempercepat penyembuhan” merupakan salah satu hal terpenting yang diceritakan orang-orang yang menderita nyeri kronis kepada kami dan membantu mereka pulih.