Untuk mendukung agenda NU Tech digelar sejumlah kompetisi digital seperti Innovation Pitching Forum Competition, Capture The Flag Competition, Narasi Academy, dan Stand Up Comedy.
Sebanyak 10 finalis berlaga di puncak NU Tech, salah satunya adalah prototipe TernakCraft karya mahasiswa Politeknik Astra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
“Target kami, TernakCraft bisa masuk tiga besar,” kata Farhanuddin, salah satu anggota tim TernakCraft. Menurut Farhan, awal mula riset digelar di Kediri oleh rekannya, Rudi. Ia mencari sumber permasalah tentang pengiriman ikan hias.
“Pada saat pandemi Covid 19, peminat ikan hias meningkat. Tapi dalam pengiriman ada masalah ikan mati dll. Umumnya kan pengiriman memakai kantong plastik yang diberi oksigen,” jelasnya. Dari keluhan itu kemudian dicarikan solusinya. Maka tim membuat pengiriman ikan hias yang terintegrasi melakui aplikasi dan box portable.
“Box ikan berbasis IoT dengan aplikasi market place untuk memudahkan konsumen atau penghobi mencari bibit ikan unggu dan berkualitas,” imbuhnya.
Ia menyatakan, di Indonesia, pengiriman ikan masih konvesional dengan memakai plastik oksigen. “Otomatis banyak konsumen minta refund,” jawab dia.
Dengan produk ini, maka ada sirkulasi udara dalam kotak. Suhu juga terpantau langsung oleh user. Isi kontainernya 5 liter air.
Ia mengatakan, proses ikut kompetisi ini dengan melakukan submit abstrak dan ternyata lolos di 10 besar. “Yang jelas kami bahagia bisa memperkenalkan protipe produk kami,” pungkas Farhan.(Vin)