Kampanye duduk 50 jam di atas toilet sukses. Para pendiri mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pesanan massal pertama, dan mengirimkan produk pertama mereka pada Maret 2013.
Sejak itu, perusahaan telah berkembang ke AS dan Inggris, membuka gudang Eropa, dan akan diluncurkan di Kanada. Mereka juga memperluas jangkauan produknya ke tisu bambu, handuk kertas, dan handuk baru yang dapat digunakan kembali dan dicuci bernama Dream Cloth.
Selain crowdfunding, Who Gives A Crap telah didanai oleh para pendiri sendiri untuk selama sembilan tahun. Namun awal Oktober, perusahaan berhasil mengumpulkan US$ 30 juta (Rp 426 miliar) dalam pendanaan eksternal dari investor, termasuk perusahaan modal ventura seperti Verlinvest, The Craftory, Jamjar Investments dan Grok Ventures.
Hingga saat ini, perusahaan telah menyumbangkan lebih dari US$ 7,8 juta (Rp 110 miliar). Ini untuk proyek sanitasi di banyak negara berkembang, dilansir dari cnbcindonesia.com.