“Kami sudah baik-baik, terus Nia menjawab, ‘Bu Titin maaf Oliv itu sudah menikah, sudah bukan tanggung jawab saya ini.’ Itu jawaban dari Bu Nia. Iya saya sampaikan, ‘Iya Bu saya tidak meminta pertanggung jawaban Ibu, saya hanya minta Ibu menjembatani kami. Karena kami telah menguhubungi Oliv tidak bisa, akhirnya saya minta Ibu menjembatani kami untuk menyelesaikan duduk bareng,'” ungkap Agustin mengingat kembali pertemuannya dengan Nia Daniaty.
Menanggapi kasus tersebut, Nia Daniaty lepas tangan. Dia menegaskan bahwa Olivia bukan tanggung jawabnya lagi. Namun, dia berjanji akan menjembatani Agustin dan korban lainnya untuk berkomunikasi dengan Olivia.
Tetapi, Agustin merasa ditip karena Nia Daniaty tidak menepati janjinya tersebut.
“Saya minta maaf sekali lagi dengan Bu Nia, saya pulang dan keesokan harinya saya datang ke rumah beliau ternyata rumah kosong dijaga tiga orang Ambon. Pintunya digembok, ‘Saya mau masuk.’ Katanya, ‘Nggak bisa bu, saya diamanatkan menjaga rumah,’ kata penjaganya,” imbuh Agustin
Hal ini pun berlanjut hingga akhirnya Agustin merasa putus asa. Apalagi ia kecewa karena korban Olivia diketahui ada yang sampai menjual motor hingga menjual sapi demi bisa masuk dalam seleksi CPNS.
“Orang yang mengikuti program ini ada yang ya allah sampai menggadaikan motornya, kendaraannya, sampai ada yang menjual sapi dsb, apalagi uang segitu di masa pandemi susah buat saya,” ucap Agustin.
Agustin bersama korban lainnya merasa dihalang-halangi karena tidak bisa menemui Nia Daniaty kembali. Dia akhirnya menghubungi pengacara Olivia yang berjanji akan menyelesaikan masalah. Namun, sampai saat ini janji tersebut tidak pernah ditepati.
