UN News: Temuan ini menantang persepsi umum tentang platform game. Bagaimana lanskap berkembang?
Steven Siqueira: Industri ini tidak hanya terbuka untuk generasi muda. Saat ini, rata-rata usia gamer adalah 30-35 tahun dan kondisi ini sudah lebih seimbang secara gender dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
UN News: Penelitian Anda berfokus terutama pada pasar game di Afrika. Mengapa kawasan ini sangat penting dalam memahami tantangan masa depan?
Leif Villadsen: Afrika memang menjadi salah satu pasar game seluler dengan pertumbuhan tercepat. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya, benua ini mewakili peluang luar biasa sekaligus potensi kerentanan.
Kami bertujuan untuk lebih memahami industri, komunitas, taktik yang digunakan serta kesenjangan dan tantangan dalam pemahaman kami mengenai ancaman ini di seluruh benua.
UN News: Anda sedang mengembangkan sesuatu yang disebut ‘kecerdasan game’ sebagai bagian dari strategi pencegahan global. Bagaimana hal ini akan mengubah keamanan digital?
Leif Villadsen: Kecerdasan game difokuskan untuk membawa intelijen dari platform sumber terbuka seperti dalam game, obrolan, dan media sosial untuk melacak konten ekstremis dan aktivitas perekrutan. Informasi intelijen ini akan menginformasikan sistem peringatan dini yang membantu mendeteksi dan mencegah radikalisasi pada tahap awal.
UN News: Seberapa pentingkah kecerdasan buatan dalam upaya pencegahan global ini?
Leif Villadsen: Mengingat besarnya ekosistem, kami berupaya mengembangkan dan menerapkan alat moderasi konten yang canggih, dengan alat berbasis AI. Namun, komunitas game dipenuhi oleh orang-orang dengan pengikut yang besar, jadi kami ingin menghindari segala jenis penghapusan atau tindakan besar-besaran yang dapat menjadi kontraproduktif dan dianggap mencurigakan oleh para gamer.
Sangat penting bagi kita untuk bekerja sama dengan komunitas game, perusahaan sektor swasta, dan dengan para gamer itu sendiri, termasuk perempuan dan laki-laki muda untuk mendidik dan membangun ketahanan di seluruh komunitas.
UN News: Menyongsong tahun 2025, hasil nyata apa yang akan membuat ruang permainan lebih aman?
Leif Villadsen: Dengan menciptakan standar global bersama dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil, kita dapat menyediakan kerangka kerja untuk mengatasi ancaman-ancaman ini dengan cara yang lebih terkoordinasi.