Aulanews.id – Tiga nelayan meninggal setelah sebuah kapal nelayan Filipina bertabrakan dengan sebuah kapal komersial asing di Laut China Selatan yang diperebutkan, demikian diungkapkan oleh penjaga pantai Filipina.
Dilansir dari theguardian.com, penjaga pantai menyatakan kejadian terjadi sekitar pukul 4.20 pagi pada hari Senin di perairan di sekitar Shoal Scarborough, menurut seorang anggota kru yang berada di atas kapal. Sepuluh nelayan selamat dari kejadian tersebut dan berhasil meminta bantuan.
Kapal induk nelayan, yang berlabuh untuk menangkap ikan 85 mil laut sebelah barat laut Shoal Scarborough, tenggelam, menyebabkan kematian tiga anggota krunya, termasuk kapten kapal, kata penjaga pantai.
Sebuah laporan kejadian yang dirilis oleh penjaga pantai pada hari Rabu pagi menyatakan bahwa, setelah membandingkan keterangan nelayan dengan informasi lalu lintas maritim, ditemukan bahwa sebuah kapal tangki minyak mentah, terdaftar di bawah bendera Kepulauan Marshall, sesuai dengan deskripsi yang diberikan.
“PCG [Penjaga Pantai Filipina] akan menghubungi bendera kapal dan pelabuhan berikutnya yang akan dikunjungi oleh kapal tersebut untuk diperiksa oleh petugas pengendalian negara pelabuhan,” kata Penjaga Pantai Filipina (PCG).
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos, mengatakan bahwa dirinya sangat sedih atas kematian tersebut.
“Kami menjamin kepada para korban, keluarga mereka, dan semua orang bahwa kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertanggungjawabkan mereka yang bertanggung jawab atas kejadian maritim yang tidak menguntungkan ini,” kata Marcos. Dia menambahkan: “Mari kita hindari berspekulasi sementara waktu”.