Gus Yahya juga mengajak para pemimpin Gereja LDS untuk membentuk poros kekuatan agama bagi perdamaian, termasuk dengan mendukung dan mengokohkan Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM).
Kunjungan Gus Yahya tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda di sejumlah kota di Amerika Serikat, termasuk menghadiri acara akademik yang diselenggarakan di Universitas Princeton di New Jersey.
Acara yang menghadirkan sejumlah tokoh akademik dan agama terkemuka di Amerika Serikat tersebut bertajuk, The Future of the Universal Declaration of Human Rights: Toward a Global Consensus that the UDHR Embodies a Civilizational Vision that the World,s Deiverse Peoples, Faiths and Nations Should Strive to Fulfil.
Acara tersebut akan berlangsung pada 13-14 Desember 2023 dipimpin oleh Profesor Robert P. George, McCormick Chair in Jurisprudence dan Direktor James Madison Program di Universitas Princeton.
Dalam kunjungan-kunjungan itu, Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU, Habib Hilal Al Aidid, Wakil Sekjen PBNU M. Najib Azca, dan Wakil Ketua Umum Pagar Nusa Atho’illah Habib.
Dalam pertemuan Elder Bedner, Gus Yahya ditemani Charles Holland Taylor, CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV), lembaga yang dibentuk dan diketuai oleh KH. Mustofa Bisri. Hadir juga Dr. Timothy Shah, Direktur Kerjasama Strategis CSCV. Sementara Elder Bedner ditemani oleh Elder M. Holland, Elder Perkins, Elder Homer, dan Rob Howell, staf bagian interfaith Gereja LDS.(Vin)