Aulanews.id – Dalam dokumen Pandora Papers muncul nama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pandora Papers merupakan laporan yang membocorkan kurang lebih 12 juta file yang berisi dokumen, foto, dan email yang mengungkapkan harta pribadi yang tersembunyi, penggelapan uang, serta kasus pencucian uang yang melibatkan orang terkaya dan berkuasa di dunia.
Laporan tersebut adalah hasil temuan lebih dari 600 jurnalis yang berasal di 117 negara. Dokumen Pandora Papers berisi data terkait kekayaan rahasia para elite kaya di lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia.
Para elite yang terdiri atas orang terkaya di dunia hingga pejabat publik dan politisi ini memanfaatkan negara-negara yang menjadi surga pajak atau tax haven dan menggunakan perusahaan offshore untuk membeli properti dan menyembunyikan aset kekayaan mereka.
Hal itu digunakan untuk menghindari kewajiban membayar pajak hingga hal lain yang mungkin lebih buruk.
Dalam dokumen itu, Luhut disebut sempat menjabat di salah satu perusahaan cangkang (shell company) yang terdaftar di Republik Panama.
Penjelasan jubir Luhut
Juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, membenarkan bahwa Luhut sempat menjabat sebagai Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital SA pada tahun 2007 hingga 2010.
Petrocapital SA sendiri merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Panama.
“Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Edgardo E Dia dan Fernando A Gil. Petrocapital memiliki modal disetor senilai 5.000.000 dollar AS, yang salah satu bidang usahanya adalah minyak dan gas bumi,” kata Jodi
Jodi mengatakan, Petrocapital SA semula akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Namun, dalam perjalanannya terdapat berbagai macam kendala terkait dengan lokasi geografis, budaya, dan kepastian investasi.
“Sehingga Bapak Luhut B Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia,” ujar Jodi.
Selama Luhut menjabat di Petrocapital hingga mengundurkan diri pada tahun 2010, kata Jodi, Petrocapital SA belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak.
“Selain itu juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA,” kata dia.
Nama Luhut di dokumen Panama Papers Sebelumnya pada 2016, nama Luhut juga pernah muncul di dokumen Panama Papers.