MWCNU Krian Go Digital Demi PCNU Sidoarjo Award

Aulanews.id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krian Sidoarjo memiliki sejumlah kiat khusus dalam menyambut ajang Pengurus Cabang NU (PCNU) Sidoarjo Award 2022. Ketua MWCNU Krian, Muhaimin, mulai menata sistem administrasinya secara digital, meski PCNU Sidoarjo Award di depan mata. Muhaimin yakin, PCNU Award ada ataupun tidak, digitalisasi administrasi merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan.

“Namun adanya PCNU Sidoarjo Award ini kami menyadari, penataan adminitrasi harus lebih baik lagi, syukur-syukur semua pakai digital. Periode ini kami menata sistem adminitrasi digital di semua lembaga, banom serta ranting, kami paham butuh banyak biaya, tapi kami tetap semangat mena…
[6:45 AM, 10/7/2022] +62 812-4691-2468: UMKM
Menteri Teten Ajak Para Petani Kecil Gabung ke Koperasi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan akan membantu Reforma Agraria di petani. Para petani kecil yang hanya memiliki lahan sempit diharapkan dapat agar bergabung dengan koperasi.

“Petani-petani kecil itu biasanya hanya punya tanah kecil, biasanya lahan mereka hanya setengah hektar, makanya suplai-suplai buah, sayur-sayuran baik online maupun offline tidak pernah stabil. Beda dengan negara-negara yang sistem produksinya corporate farming,” papar Menkop UKM Teten Masduki dilansir dari laman kumparan.com dalam acara ICON 2022 di Ritz-Carlton Ballroom, Jakarta, Kamis (6/10).

Dia menjelaskan, Kemenkop dan UKM membantu petani dengan membangun sistem corporate farming, di mana kementerian berperan sebagai offtaker bagi mitra petani dan membantu operasional pertanian.

Teten menuturkan, Kementerian Koperasi dan UKM telah membuat percontohan konsolidasi koperasi dengan petani di Lampung berupa penciptaan kebun pisang dengan skala ekonomi seluas 400 hektar.

“Di Lampung, kita bangun itu corporate farming dengan kebun pisang skala 400 hektar. Petaninya yang terlibat hampir 1.000 orang,” jelas Teten.

Teten bercerita bahwa ekspor produk kebun pisang ini telah sampai ke Singapura, bermitra dengan eksportir, koperasi mengatur seluruh operasi bisnis. Ia mengaku pendapatan menjadi dua kali lipat.

“Sekarang di Singapura, Pisang Mas Kirana itu dari koperasi. Sejak itu para mitra petani bilang omzet nambah 2 kali lipat,” ujarnya.

Dia menyebutkan, program yang serupa akan diaplikasikan ke daerah lain di Indonesia, salah satunya di Ciwidey.

“Ada 50 pesantren di Ciwidey, itu dekat dengan daerah tinggi jadi bisa tanam banyak sayur, di sana sangat tertarik dengan produksi hortikultura. Kita bermitra dengan JICA-nya Jepang untuk membangun business model korporasi pertanian itu, sekarang kita bisa produksi melon asal pesantren Ciwidey,” sebutnya.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist