Aulanews.id – Dima Sweidan, artis dari Yordania yang juga menjadi seorang guru untuk anak berkebutuhan khusus. Mengajarkan musik bagi anak – anak tersebut merupakan sebuah terapi yang dia terapkan.
Perempuan yang merupakan dosen musik Fakultas Seni Rupa Universitas Yurmouk ini mengadakan kegiatan sukarela untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini berdasarkan keyakinannya akan dampak positif musik bagi kehidupan anak-anak.
“Musik merupakan seni penting yang dapat digunakan untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak autis. Musik adalah salah satu jenis seni yang memiliki dampak cepat dan positif bagi anak-anak.”
Menurut Sweidan, ia menyesalkan, banyak orang menganggap musik hanya sebagai komoditas komersial.
“Orang tidak memperlakukannya sebagai semacam pendidikan dan sains. Padahal musik mencakup banyak bagian, seperti fisika dan matematika. Bahkan, psikologi juga terlibat. Anak-anak membutuhkan jenis seni khusus ini,” tutur Sweidan.
Sweidan, yang berspesialisasi dalam terapi musik, telah berkoordinasi dengan berbagai organisasi anak untuk menjangkau banyak peserta.
Bahja, sebuah organisasi yang bertujuan membangkitkan kesadaran dan perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk satu di antaranya.
Lama Jamjoum, pendirinya Bahja, mengatakan musik membantu anak-anak berintegrasi dengan masyarakat.
“Interaksi anak-anak dengan musik sangat bagus karena memberikan kegembiraan dan energi positif bagi anak-anak. Musik juga membantu mereka berkomunikasi dengan lingkungannya dan membantu mereka melanjutkan program terapi mereka dengan cara yang positif sehingga dapat bermanfaat bagi mereka dan bermanfaat bagi perkembangan mental mereka,” kata Lama.
Reem al Ifranji, seorang warga Yordania, merasakan manfaat dari program yang ditawarkan Sweidan.
“Saya adalah ibu dari dua anak yang menderita cacat perkembangan mental. Keduanya mengalami keterlambatan bicara. Kami melihat perbedaan besar setelah ambil bagian dalam aktivitas ini. Musik membantu anak-anak saya mengucapkan kata-kata baru dengan lebih baik. Musik membantu memperbaiki perilaku mereka seperti bagaimana menunggu giliran ketika mereka bersama kelompok itu dan mematuhi aturan kelompok itu juga,” kata Reem.
Sweidan tidak hanya mengajari anak-anak cacat atau berkebutuhan khusus tapi juga mengadakan lokakarya bagi para guru dan seniman untuk mengajari mereka musik sebagai alat yang dapat digunakan untuk melawan stres.