Rencana itu juga berdampak pada semakin maraknya produksi kendaraan listrik maupun hybrid di pasar otomotif nasional, bahkan pemerintah belum lama ini memberikan subsidi bagi masyarakat yang membeli motor listrik.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2022 sendiri penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) melonjak menjadi 10.000 unit. Padahal tahun sebelumnya hanya 600 unit.
Bicara mobil listrik, tentunya tidak lagi membutuhkan pelumas mesin, sebab mobil listrik menggunakan baterai lithium untuk menyimpan energi, lalu energi listrik tersebut diubah menjadi energi mekanik tanpa memerlukan mesin pembakaran dan pelumas mesin.
Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Sri Adinegara, di mana perusahaannya memproduksi pelumas untuk mobil, mengaku tidak terlalu khawatir meski mobil listrik tidak memerlukan produk pelumas mesin.
Dia optimistis industri pelumas oil masih dibutuhkan dalam waktu yang cukup lama. Sri juga menilai perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air masih belum berdampak ke Indonesia.
Kalau kita dari riset yang kita tahu, kita masih melihat bahwa perkembangan itu berimpak ke Indonesia masih jauh. Jadi kita masih confidence bahwa lubricants kendaraan pelumas roda empat dengan combustion engine masih dibutuhkan dalam periode yang cukup lama,” kata Sri usai peluncuran pelumas Mobil1 dengan Triple Action Power+, di Jakarta Selatan, Rabu, 28 Juni 2023.
Dalam kesempatan yang sama, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) melalui lini merek Mobil Lubricants memperkenalkan produk pelumas mesin sintetik terbaru yaitu Mobil1 dengan Triple Action Power+.