Dalam lagu kasidah tersebut, Kiai Afifuddin menulis syair dalam bahasa Arab. Salah satunya syairnya memiliki arti, “Para ulama dan pimpinan Nahdlatul Ulama akan segera berkumpul dalam sebuah muktamar. Mereka akan mencari solusi (atas problematika umat).”
Menurut Kiai Afif, kasidah Muktamar NU tersebut akan dibuat sebagai ekspresi kecintannya terhadap NU.
“Ini merupakan ekspresi dari kecintaan saya terhadap NU, punya harapan besar terhadap peran NU ke depan, dan dalam kaitannya dengan muktamar yang akan datang mudah-mudahan sukses,” kata Kiai Afif, Senin (20/12).
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, Muhammad Imam Aziz menilai jika kasidah tersebut sebagai pengingat kepada warga Nahdliyin bahwa NU merupakan organisasi yang didirikan dan dicita-citakan oleh para auliya dan alim ulama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, sebagaimana penggalan dalam lirik lagu yang dilaunching.
“Jadi, (qasidah) ini untuk memberi semangat kembali bahwa NU kini sudah 100 tahun sehingga perlu diperbaharui lagi semangatnya. Nah, ini sangat luar biasa sekali,” kata Kiai Imam Aziz dalam tayangan Launching Official Song Muktamar Ke-34 NU
dilansir dari republika