Data Wightman berasal dari catatan yang disimpan oleh Registers of Scotland, daftar tanah resmi, dan data daratan yang lebih akurat dari Ordnance Survey. Hal ini memungkinkan dia menghitung ulang angka-angka yang awalnya dia terbitkan pada tahun 2012 dalam bukunya The Poor Had No Lawyers. Catatan modern menunjukkan bahwa 440 pemilik memiliki setengah dari tanah pribadi Skotlandia pada tahun 2012, bukan 432 pemilik yang dilaporkan sebelumnya.
Wightman dan penggiat pertanahan lainnya berpendapat bahwa data terbaru adalah bukti bahwa upaya parlemen Skotlandia untuk memberdayakan pembelian masyarakat untuk mendiversifikasi kepemilikan tanah di pedesaan telah gagal, meskipun telah memberlakukan beberapa undang-undang untuk memperkuat undang-undang hak untuk membeli dan transfer aset.
Meskipun terdapat beberapa pembelian yang signifikan, termasuk penjualan 4.000 hektar di Langholm Moor kepada penduduk lokal oleh Buccleuch Estates dan pembelian pulau Ulva di lepas pantai Mull, yang sebagian didanai oleh £4,4 juta dari Scottish Land Fund yang didukung pemerintah, penjualan tersebut skala sangat jarang.
Data pemerintah Skotlandia menunjukkan jumlah lahan milik masyarakat hanya bertambah 40.048 hektar dalam satu dekade terakhir, dari 172.294 hektar pada tahun 2012 menjadi 212.342 hektar. Sebagai perbandingan, badan kehutanan milik negara Skotlandia memiliki lahan seluas 656.000 hektar.
Pada tahun 2013, Alex Salmond, menteri pertama saat itu, menetapkan target kepemilikan masyarakat sebesar 1 juta hektar pada tahun 2020, namun berdasarkan hak membeli undang-undang Holyrood, hanya 0,24% wilayah pedesaan Skotlandia yang menjadi kepemilikan masyarakat selama 20 tahun terakhir, kata Wightman.
“Skotlandia memiliki pola kepemilikan tanah yang paling terkonsentrasi di Eropa,” ujarnya. “Tidak ada reformasi yang dilakukan saat ini yang dapat membawa perubahan besar terhadap hal tersebut. Jika kita serius untuk mengubahnya, kita perlu melakukan reformasi yang benar-benar akan berhasil.”
Ditekan untuk melakukan lebih banyak upaya untuk mendiversifikasi kepemilikan oleh Komisi Pertanahan Skotlandia, sebuah quango yang dibentuk pada tahun 2017, pemerintah Skotlandia mengusulkan kewenangan baru yang memungkinkan para menteri untuk membagi perkebunan besar seluas lebih dari 1.000 hektar untuk dijual menjadi bidang-bidang yang lebih kecil, sebuah proses dikenal dengan lotting.
Para menteri berpendapat bahwa loting akan memungkinkan lebih banyak masyarakat, petani, pencipta hutan dan dunia usaha untuk memiliki tanah, dengan harga yang lebih terjangkau. Lonjakan dramatis dalam akuisisi lahan oleh investor modal alam seperti Gresham House telah mendorong harga tanah mencapai rekor tertinggi dan meningkatkan persaingan secara signifikan.