Sementara itu, dalam sidang pleno KPU Jatim yang merekapitulasi hasil perolehan suara dar KPU Surabaya, dibacakan langsung oleh komisioner KPU Surabaya yang dipimpin ketua KPU Surabaya Nur Syamsi. Dalam rekapitulasi itu, Kota Surabaya membacakan hasil rekapitulasi suara Pilpres, Pileg DPR RI, DPD dan Pileg DPRD Jatim.
Sebelum membacakan hasil perolehan suara manual, untuk Pilpres, Ditanda tangani 5 komisioner KPU Surabaya, namun saksi yang menandatangani hanya saksi dari paslon 02 Prabowo-Gibran . Sedangkan saksi Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar – Mahfud tidak menandatangani hasil perolehan suara, namun membuat beberapa point nota keberatan. Diantara nota keberatan itu diantaranya adanya sangkaan kecurangan pemilu yang masif menurut para saksi 01 dan 03.
Namun, meski demikian, nota keberatan itu tetap dibacakan dalam berita acara dan sidang pleno tetap dilanjutkan. Dalam Pilpres di daerah pemilihan kota Surabaya, Pasangan 02 Prabowo Gibran unggul dengan perolehan suara 992 ribu 304 suara. Disusul paslon nomer 03 Ganjar Mahfud dengan perolehan suara 371 ribu 346 suara. Sedangkan paslon 03 Anies Muhaimin menempati urutan tiga dengan memperoleh 289 ribu 919 suara. Suara sah dalam Pilpres itu 1 juta 653 ribu 569 suara. Dan suara tidak sah 42338 suara.
Sementara itu, saat ditanya tentang molornya rekapitulasi suara yang dilakukan kota Surabaya, ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengatakan, molornya itu terjadi karena ada perbedaan suara di beerapa kecamatan sehingga perhitungan sempat diulang. Selain itu, di Surabaya ada 10 pmilihan suara ulang atau PSU di beberaapa kecamatan yang penyerahan berkas manualnya ke KPU agak terlambat karena harus melakukan proses perhitungan suara ulang di tingkat kecamatan.
