Aulanews.id – Perusahaan Mitsubishi berencana melakukan studi bersama sejumlah perusahaan serta pemerintah Indonesia menguji penggunaan kendaraan listrik komersial mulai 2022. Studi tersebut menggunakan kendaraan listrik niaga Mitsubishi Minicab Miev.
“Jadi kami akan melakukan market studi dengan perusahaan-perusahaan dan pemerintah untuk melihat potensi di Indonesia,” kata Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro disiarkan virtual di sela-sela acara pameran mobil listrik IEMS 2021.
Menurut Irwan, perusahaan sangat fokus terhadap masalah lingkungan dan memiliki target populasi mobil listrik Mitsubishi sebanyak 50 persen di dunia pada 2030.
Sedangkan di Indonesia, Mitsubishi sudah memiliki strategi sebelum masuk ke industri mobil listrik murni khususnya untuk kendaraan penumpang.
Transisi, dijelaskan Irwan dimulai dari kendaraan hybrid dan lalu kemudian plug in hybrid electric vehicle (PHEV).
“Dan khususnya di Indonesia Mitsubishi akan menerapkan strategi bertahap atau transisi. Jadi dimulai dengan kendaraan hybrid ev, kemudian PHeV, ya semua itu menjadi transisi menuju BEV,” ujarnya.
Minicab Miev sempat dipamerkan di perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 beberapa waktu lalu. Kendaraan niaga bertenaga listrik ini diharapkan menjadi solusi berkendara para pelaku usaha di Indonesia .
Minicab MiEV merupakan mobil niaga kecil bertenaga listrik yang memiliki dimensi panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.810 mm. Mobil ini didesain untuk kebutuhan logistik perkotaan.
Mobil ini dibekali baterai berkapasitas 16 kWh dan kemampuan jarak tempuh sejauh 150 km. Sementara motor listriknya dapat melepas tenaga setara dengan 41 hp dan torsi 196 nm.
Kendaraan niaga berteknologi listrik yang saat ini sudah dijual Indonesia adalah DFSK Gelora E. Versi blind van Gelora E dijual Rp480 juta – Rp 490 juta dan minibus Rp510 juta – Rp520 juta.
dilansir di CNN Indonesia.