Mitos Tentang Telur Terbukti Tidak Benar, Jangan Percaya

Aulanews.id – Telur merupakan makanan paling banyak ditemui di dunia. Mitos-mitos yang beredar tentang telur terbukti tidak benar. Oleh karena itu tak perlu dipercaya lagi.

Telur sejak dulu menjadi sumber protein andalan. Murah harganya, gampang diolah dan harganya murah serta gurih enak rasanya. Mudah diolah menjadi beragam jenis makanan.

Telur memang punya banyak manfaat dan nutrisi, namun masih banyak mitos-mitos yang menyertainya. Berikut mitos soal telur yang sebaiknya tak perlu dipercaya lagi.

1. Makan telur bikin kolesterol naik
Fakta: Telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol

Selama ini mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau masalah kardiovaskular lain disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi kolesterol. Telur termasuk yang dihindari sebab mengandung 211 miligram kolesterol (70 persen dari kebutuhan harian). Namun studi terbaru menunjukkan telur tidak benar-benar mempengaruhi kadar kolesterol.

“Apa yang kita makan yang mempengaruhi kadar kolesterol itu lemak jenuh, lemak tans dan gula sederhana,” jelas Marjorie Nolan Cohn, ahli diet dan pemilik MNC Nutrition di Philadelphia, mengutip dari The Healthy.

2. Putih telur lebih sehat daripada telur secara utuh
Fakta: Kuning telur lebih banyak nutrisi daripada putih telur

Sajian telur ceplok akan menghadirkan bagian putih telur yang tipis dan renyah di bagian pinggir. Pun ada yang menganggap bagian putih telur lebih sehat daripada bagian kuning atau telur secara keseluruhan. Kenyataannya, kuning telur justru lebih kaya nutrisi.

Putih telur mengandung protein. Sedangkan kuning telur lebih kaya dengan kandungan vitamin B12, vitamin D juga kolin. Bagian kuning telur pun akan membuat menu sarapan lebih seimbang berkat kandungan lemak.

3. Protein pada telur mentah lebih banyak daripada telur matang
Fakta: Tubuh menyerap protein lebih baik dari telur yang dimasak.

Konsumsi telur mentah tidak aneh untuk sebagian orang. Telur dicampurkan pada jamu atau ada pula yang memakannya langsung. Padahal konsumsi telur mentah cukup berisiko termasuk infeksi bakteri salmonella.

Di samping itu, bukan berarti telur mentah lebih banyak protein. Justru konsumsi telur matang membuat tubuh menyerap protein dua kali lipat lebih baik daripada konsumsi telur mentah, dilansir dari food.detik.com.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Terkini

Scroll to Top