Search

Mitos Jawa Yang Masih Dipercaya Hingga Kini

4. Ayam Jantan Berkokok di Sore & Malam Hari
Orang tua jaman dulu mempercayai jika ada ayam berkokok di sore atau malam hari akan datang wabah penyakit. Tidak sedikit yang percaya ini menandakan akan adanya wanita di lingkungan tersebut yang hamil di luar nikah. Tapi, setiap daerah di Jawa umumnya memiliki tanda yang tak sama. Di beberapa daerah, ayam berkokok ini menandakan akan adanya pencurian/perampokan.

5. Menabrak Kucing akan Celaka
Ketika berkendara dan tiba-tiba menabrak kucing, ini dipercaya menjadi pertanda orang yang menabrak akan celaka. Untuk itu, penting untuk selalu hati-hati dan waspada di mana pun berada. Orang yang menabrak kucing tapi tidak meminggirkan dan menolong kucing dipercaya akan mengalami sial. Jadi, disarankan untuk menolong kucing yang ditabrak dan meminggirkannya dari tengah jalan.

Baca Juga:  Kisah Misteri Leak yang Dirahasiakan Masyarakat Bali

6. Anak Gadis & Duduk di Pintu
Menurut budaya Jawa, anak gadis yang duduk di pintu sangatlah tidak sopan. Beberapa sampai percaya jika perilaku ini bisa membuatnya jauh dari jodoh.

7. Bersiul di Sore & Malam Hari
Banyak orang tua yang melarang anak-anaknya bersiul saat sore atau malam tiba. Orang tua jaman dulu percaya jika bersiul di sore dan malam hari akan mengundang makhluk halus. Ini juga bisa menyebabkan adanya gangguan mistis yang datang ke rumah.

8. Makan di Depan Rumah
Menurut mitos Jawa, makan di depan rumah bisa mengurangi rezeki atau menyebabkan kesialan. Di luar mitos yang ada, makan di depan rumah memang merupakan aktivitas yang terbilang cukup tak sopan.

Baca Juga:  5 Suku dengan Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia

9. Larangan Menikah di Bulan Sura (Muharram)
Sejauh ini, banyak masyarakat khususnya masyarakat Jawa yang masih sangat percaya akan larangan menikah atau menggelar hajatan besar di bulan Sura (Muharram). Mitos yang ada menyebutkan jika bulan ini Ratu Pantai Selatan sedang menggelar hajatan sehingga orang Jawa tidak diperkenankan menggelar hajatan juga. Menggelar hajatan di bulan Sura juga dipercaya bisa mendatangkan banyak kesialan.

Selanjutnya, Pj. Gubernur Adhy menyebut pers sebagai pilar keempat demokrasi harus mampu juga menjadi penjaga kedaulatan rakyat, sehingga pentingnya bagi insan pers meningkatkan potensinya untuk berperan dalam pembangunan dan memajukan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist