Aulanews.id – Sebanyak empat perempuan disiksa di pasar Bawa Chak, Faisalabad, Pakistan. Keempat perempuan ini adalah pemulung yang kala itu sedang meminta air di toko karena kehausan, tapi malah dituduh mencuri. Menurut laporan First Information Report (FIR), si korban bersama tiga perempuan lain pergi memulung di pasar Bawa Chak pada Senin (6/12) pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Keempat perempuan ini sempat meminta sebotol air kepada pemilik toko listrik Usman, Saddam. Namun, Saddam menghardik mereka, menuduh para perempuan ini masuk ke toko untuk mencuri.
Selanjutnya, Saddam dan beberapa orang kemudian mulai memukul, menelanjangi, dan menyeret para perempuan itu di pasar, dikutip dari Gulf News.
“Mereka terus memukuli kami selama sekitar satu jam dan membuat video kami dalam kondisi telanjang,” kata FIR, bersumber dari informasi pelapor.
Keluarga para korban kemudian bergegas ke pasar dan memohon kepada Saddam untuk melepaskan mereka, tambah FIR.
“Para tersangka melakukan ketidakadilan yang parah dengan menelanjangi kami, menyeret kami melalui pasar dan menyiksa kami. Tindakan tegas harus diambil terhadap mereka,” tutur FIR, mengutip keterangan korban.
Sementara itu, kepolisian setempat telah menangkap lima orang yang diklaim menjadi tersangka kekerasan ini pada Selasa (7/12). Penangkapan ini terjadi selang beberapa waktu setelah video insiden ini sempat viral di media sosial, Senin (6/12).
Menurut Petugas Kepolisian Kota Faisalabad (CPO) Mohammad Abid Khan, penggerebekan tengah dilakukan untuk menangkap lebih banyak orang yang terlibat dalam insiden itu.
FIR sendiri mendaftarkan empat terduga tersangka yang tak lain ialah Saddam selaku pemilik toko listrik Usman, beberapa karyawan Saddam yakni Faisal, Zaheer Anwar, dan Faqeer Hussain, pemilik toko produk kebersihan, serta sepuluh tersangka lain yang tak dikenali korban.
Para tersangka didakwa dalam berbagai pasal yang ada di KUHP Pakistan, seperti penyerangan atau penggunaan kekerasan kriminal terhadap perempuan dan menelanjangi mereka, menghina kesopanan atau menjadi penyebab kekerasan seksual, dan kerusuhan.
Menurut pernyataan twitter kepolisian, dua tersangka ditangkap pada Senin (6/12) malam dan tiga orang lainnya ditangkap pada Selasa (7/12).
“Semua aspek dalam insiden ini masih diselidiki,” kata pernyataan twitter kepolisian.
dilansir dari cnnindonesia.com