Aulanews.id – Selama ini, ban bekas hanya menjadi limbah saja. Padahal, limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang bernilai tinggi. Mahasiswa Insitut Teknologi Kalimantan(ITK) Agus Abdul Rahmat Fadila, Dewanto Ilham Utomo, dan Hanifah Fitriani berinovasi dari limbah ban bekas menjadi material anoda baterai. Output dari ide inovasi mahasiswa ini adalah untuk peningkatan nilai tambah limbah ban bekas melalui proses pirolisis.
latar belakang dari inovasi mereka ialah Karena sebanyak 1,5 milyar limbah ban bekas yang dihasilkan setiap tahunnya, dan terdapat lebih dari 4 milyar limbah ban bekas saat ini menumpuk di tempat pembuangan. skema kerja anoda pada baterai Li-ion berfungsi sebagai tempat menangkap dan menyimpan elektron saat proses pengisian baterai (charging).
Melalui proses pirolisis tersebut kandungan karbon dapat dikonversi menjadi hard carbon yang dapat digunakan untuk material anoda baterai Li-ion.
Terdapat 2 proses utama yaitu:
1.Pre-treatment
proses pengumpulan, penghancuran dan pengecilan ukuran, sulfonasi, pirolisis, dan selanjutnya karbon tersulfonasi.
2.Proses post-treatment
terdiri dari pengumpulan, penghancuran dan pengecilan ukuran, pirolisis, demineralisasi dan aktivasi, sehingga selanjutnya karbon teraktivasi.
Cara mendaur ulang limbah ban bekas menjadi baterai berkinerja tinggi, yaitu dengan:
1. Diberi perlakuan sulfonasi sebelum pirolisis
2. Diberi perlakuan demineralisasi dan aktivasi sesudah pirolisis