“Kami tidak ingin melihat perang dengan Iran. Kami tidak ingin melihat konflik regional,” kata Kirby, seraya menambahkan bahwa Israellah yang berhak memutuskan “apakah dan bagaimana mereka akan menanggapinya.”
Negara-negara termasuk Perancis, Belgia dan Jerman memanggil duta besar Iran. Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan Perancis bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk meredakan ketegangan.
Rusia menahan diri untuk tidak mengkritik sekutunya, Iran, di depan umum atas serangan tersebut, namun menyatakan kekhawatirannya mengenai risiko eskalasi pada hari Senin dan juga menyerukan untuk menahan diri.
“Eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Iran melancarkan serangannya setelah pembunuhan tujuh perwira Garda Revolusi Iran di Damaskus pada 1 April, termasuk dua komandan senior. Israel tidak membenarkan atau membantah melakukan serangan tersebut.
Serangan balasan Iran, yang melibatkan lebih dari 300 rudal dan drone, menyebabkan kerusakan ringan di Israel dan melukai seorang gadis berusia 7 tahun. Sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Yordania.
Di Gaza sendiri, di mana lebih dari 33.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel menurut angka Kementerian Kesehatan Gaza, tindakan Iran mendapat tepuk tangan.
Israel memulai kampanyenya melawan Hamas setelah kelompok militan Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut perhitungan Israel.
G7 MEMPERTIMBANGKAN SANKSI
Di Washington, Biden menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani.
Sudani, yang berbicara bersama Biden, mengatakan pandangan mereka mungkin berbeda mengenai apa yang terjadi di wilayah tersebut tetapi mereka ingin menghentikan perluasan konflik.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan negara-negara demokrasi utama Kelompok Tujuh (G7) sedang menyusun paket tindakan terkoordinasi terhadap Iran.
“Saya berbicara dengan sesama pemimpin G7, kami bersatu dalam mengutuk serangan ini,” kata Sunak di parlemen.
Italia, yang memegang jabatan presiden bergilir G7, mengatakan pihaknya terbuka terhadap sanksi baru terhadap individu yang terlibat melawan Israel.
Dalam wawancara dengan Reuters, Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengatakan sanksi baru memerlukan dukungan seluruh anggota G7. Dia menyarankan tindakan baru apa pun akan difokuskan pada individu daripada seluruh negara.