Aulanews.id – Amerika Serikat telah menyusun resolusi baru Dewan Keamanan PBB yang menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza, di tengah meningkatnya tekanan terhadap Israel untuk menghentikan kampanye militernya dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke wilayah Palestina.
Dilansir dari Guardian News pada tanggal 21 Februari 2024, setelah deklarasi kelaparan yang akan segera terjadi di beberapa bagian Gaza oleh panel ahli PBB awal pekan ini, pemerintahan Biden telah meningkatkan upaya untuk menyerukan setidaknya penghentian sementara pertempuran, selain memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan darat terhadap Israel. Rafah di Gaza selatan.
Rincian rancangan resolusi baru tersebut terungkap ketika PBB merilis analisis citra satelit yang menunjukkan bahwa 35% bangunan di Gaza telah rusak atau hancur selama serangan Israel, yang telah merenggut hampir 32.000 nyawa warga Palestina.
AS telah memblokir upaya-upaya sebelumnya untuk meloloskan resolusi gencatan senjata, dan rancangan resolusi baru ini menandai langkah signifikan dalam pendekatan AS terhadap konflik tersebut.
Rincian resolusi tersebut, yang menyerukan “gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera” di Gaza , diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, saat ia melakukan tur ke Timur Tengah.
AS telah memveto pemungutan suara dewan keamanan PBB sebelumnya mengenai perang yang telah berlangsung hampir enam bulan tersebut, dan baru-baru ini mengajukan keberatan terhadap penggunaan istilah “segera” dalam rancangan undang-undang yang diajukan oleh Aljazair.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, Washington telah meningkatkan tekanan terhadap sekutunya, sambil bersikeras bahwa militan Hamas harus segera membebaskan sandera yang disandera pada serangan 7 Oktober terhadap Israel.