Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN mengatakan, program pelatihan PLN bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia ini bertujuan untuk mendukung para penyintas KDRT mampu bangkit dan mengambil alih perekonomian mereka. Karena itu, digelar serangkaian pelatihan yang relevan dengan kebutuhan mereka.
“Untuk meningkatkan perekonomian juga disertakan, seperti pelatihan kerajinan aksesoris, pembuatan dupa, serta kuliner berbasis rumahan yang diharapkan hasilnya mampu membangkitkan semangat bagi para penyintas agar semakin berdaya,” kata Sinthya.
PLN telah mendukung lahirnya UMKM-UMKM perempuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menyokong ekonomi nasional di era pasca pandemi ini.
Pelatihan keterampilan pembuatan produk dupa serta bantuan modal usaha, Hal ini merupakan langkah PLN memberikan perhatian kepada usaha yang potensial sesuai kebutuhan di masyarakat serta mendukung kearifan lokal.
PLN juga memberikan bantuan modal usaha bagi mitra yang terpilih agar terseleksi siapa yang sungguh-sungguh ingin mengembangkan usahanya, serta bantuan modal ini diharapkan mendorong keberlanjutan usaha mereka
Pelatihan Paralegal bagi Masyarakat untuk memperluas akses pendampingan bagi korban kekerasan. Program ini untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman para perempuan terhadap hak dan perlindungan hukum bagi mereka, untuk meningkatkan keamanan dan rasa percaya diri khususnya bagi perempuan.
“Program yang diinisiasi antara lain pelatihan paralegal oleh LBH Bali Women Crisis Center (WCC) yang telah diikuti oleh 360 peserta dari Tabanan, Denpasar, Bangli, dan Badung, sehingga kami berharap kesuksesan ini dapat menjadi role model untuk dikembangkan di daerah lain,” ujarnya.