“Melalui program ini dengan potensi bonus demografi yang dimiliki penting bagi kita untuk mengolah secara sistematis, terencana, terkoordinasi dan berkesinambungan,” ujarnya.
“Pengalaman dan pengenalan berharga yang didapat dalam program ini baik di Bengkulu, Kalimantan Utara, Australia dan Jepang semoga bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk belajar dan berkembang lebih jauh. Saya yakin yang namanya pertukaran pemuda dari zona nyaman ke tempat yang baru akan terdiscover pengalaman dan membuka potensi diri yang mungkin belum disadari,” imbuh Menpora Dito.
Menpora Dito berpesan, agar usai mengikuti kedua program unggulan dari Kemenpora, para peserta dapat membuat PPA untuk memberikan inspirasi kepada pemuda lainnya di daerah masing-masing.
“Usai mengikuti program nanti jangan lupa membuat post project activity (PPA). Jadi, selama proyek pertukaran ini diharapkan mendapatkan inspirasi-inspirasi dan setelahnya ilmu yang didapat bisa ditularkan kepada para pemuda dan komunitas yang ada di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
“Supaya yang tidak mengikuti secara langsung bisa mendapatkan cerita dan inspirasi pengalaman kalian semua keluar dari zona nyaman. Selamat kepada para delegasi yang terpilih kalian telah terseleksi dengan ketat berdasarkan kriteria seperti, ketrampilan pendukung, semangat kebangsaan dan karakter tangguh,” paparnya.
“Semoga nantinya para peserta mampu berkontribusi dengan maksimal dan membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara. Good luck semoga program ini bisa menjadi program yang membangun kehidupan lebih maju,” pungkas Menpora Dito.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Raden Isnanta, menyampaikan selamat kepada para peserta dari 36 provinsi yang lolos seleksi menjadi peserta PPAN dan PPAP Tahun 2024.