Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, berharap 106 pemuda-pemudi perwakilan Program PPAN dan PPAP 2024 menjadi katalisator peningkatan ekonomi antar provinsi di Indonesia dan memperkuat nilai luhur kehidupan berbangsa melalui pertukaran sosial, budaya dan semangat toleransi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, berharap 106 pemuda-pemudi perwakilan Program PPAN dan PPAP 2024 menjadi katalisator peningkatan ekonomi antar provinsi di Indonesia dan memperkuat nilai luhur kehidupan berbangsa melalui pertukaran sosial, budaya dan semangat toleransi.(foto:bagus/kemenpora.go.id)
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, berharap 106 pemuda-pemudi perwakilan Program PPAN dan PPAP 2024 menjadi katalisator peningkatan ekonomi antar provinsi di Indonesia dan memperkuat nilai luhur kehidupan berbangsa melalui pertukaran sosial, budaya dan semangat toleransi.
Hal itu, Menpora Dito sampaikan saat memberikan arahan dan motivasi untuk para delegasi terpilih Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dan Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2024 secara virtual dari Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).
“Kita harap 106 pemuda Indonesia yang terpilih mewakili dari 64,16 juta pemuda Indonesia bisa menjadi katalisator peningkatan ekonomi antar provinsi di Indonesia serta memperkuat nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa melalui pertukaran sosial, budaya dan semangat toleransi,” kata Menpora Dito.
Sebanyak 106 pemuda yang terpilih yang akan mengikuti program PPAP ke Bengkulu dan Kalimantan Utara serta Program PPAN ke Australia dan Jepang tahun 2024 diharapkan mampu memanfaatkan momen yang ada untuk belajar dan berkembang.
“Melalui program ini dengan potensi bonus demografi yang dimiliki penting bagi kita untuk mengolah secara sistematis, terencana, terkoordinasi dan berkesinambungan,” ujarnya.
“Pengalaman dan pengenalan berharga yang didapat dalam program ini baik di Bengkulu, Kalimantan Utara, Australia dan Jepang semoga bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk belajar dan berkembang lebih jauh. Saya yakin yang namanya pertukaran pemuda dari zona nyaman ke tempat yang baru akan terdiscover pengalaman dan membuka potensi diri yang mungkin belum disadari,” imbuh Menpora Dito.
Menpora Dito berpesan, agar usai mengikuti kedua program unggulan dari Kemenpora, para peserta dapat membuat PPA untuk memberikan inspirasi kepada pemuda lainnya di daerah masing-masing.