TF Scale ini akan berlanjut tahun depan dengan Politeknik Pariwisata Medan sebagai tuan rumah yang akan menerima 120 mahasiswa dari Singapura, China dan Thailand untuk meneruskan program-program berkelanjutan dalam pariwisata, aplikasi teknologi AI dan Virtual reality. Saat rilis ini dikeluarkan, ada 40 mahasiswa Republic Polytechnic sedang melakukan kegiatan serupa di Bali dengan partner utama Politeknik Pariwisata Bali. Tema wisata berkelanjutan dalam seni budaya menjadi tema kegiatan tersebut. ”Kemdikbudristek juga mencoba menggali potensi lokal serta melibatkan lebih banyak kampus di luar pulau Jawa sebagai bagian dari pemerataan kesempatan,” jelas IGAK Satrya Wibawa, atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Singapura.
Immersion program TF Scale antara Republik Politechnic dan Politeknik Pariwisata Medan ini dibiayai oleh Temasek Foundation yang memang secara rutin membantu kegiatan kerja sama yang mendukung relasi bilateral erat antara Indonesia Singapura. Peran aktif sekor swasta inilah yang diharapkan juga pemerintah kedua negara. Dalam konteks ini program Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek juga mendukung peran sektor swasta. ”program Indonesiana, kedai reka, IISMA co Funding adalah sebagian inisiatif-inisiatif yang diluncurkan kemdikbudristek untuk mengundang sektor swasta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini,” jelas Satrya Wibawa. Skema sektor swasta ini menjadi salah satu pilar penting di banyak negara maju, termasuk Singapura. Merujuk pada peran A-Star, lembaga riset di bawah kementerian perdagangan Singapura yang aktif mempertemukan sektor kampus dengan industri, maupun Singapore Tourism Board yang juga mengajak sektor swasta untuk aktif membiayai aktivitas mobilitas mahasiswa.
***
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Email: [email protected]
Instagram: @atdikbud.singapura
WA: +65 89397977