Pesan terakhir dalam kajian untuk warga
Selain mengasuh pondok pesantren, Yai Rin juga rutin mengisi kajian tiap pekan di rumahnya, samping masjid besar Al Amin Tugurejo. Salah satu wujud keteladanan kyai yang tak elitis, berkhidmat dan bermanfaat langsung pada masyarakat.
Bahkan, persis sepuluh hari sebelum wafat, dalam kondisi sakit, Yai Rin masih Istiqomah mengisi kajian untuk warga.
Pada kajian yang terakhir tersebut, Yai Rin mengangkat sebuah tema yang seakan menjadi kode proses kembalinya manusia pada ilahi Rabbi, yakni tentang tujuh golongan orang yang dilindungi dari teriknya matahari saat berada di Padang Mahsyar.
Hal tersebut diceritakan oleh Ust. H. Qolyubi Asyikin, saat mengikuti pengajian di rumah Yai Rin
“Pada pengajian terakhir, beliau mengulas tentang golongan yang dinaungi dari terik matahari saat di Padang Mahsyar,” ujarnya.
Tujuh golongan sebagaimana dijelaskan Yai Rin dalam pengajiannya diantaranya Imam yang adil, Pemuda yang tunduk dengan beribadah kepada Allah, lalu seorang laki-laki yang hatinya digantungkan di masjid, yaitu selalu senang beribadah ke masjid.
Selanjutnya adalah dua orang laki-laki yang berkumpul untuk ibadah dan berpisah juga karena Allah, lalu seorang lelaki yang takut akan melanggar perintah Allah saat digoda oleh perempuan, dan orang yang merahasiakan sedekahnya.
Golongan yang terakhir adalah seseorang yang saat mengingat Allah takut akan siksaan api neraka.
Sayangnya, Yai Rin sosok Istiqomah dalam mengasuh santri dan warga telah kembali ke ilahi Rabbi, beserta seluruh amal kebaikannya, dalam usianya ke 65 tahun, pada Selasa malam, 15 Oktober 2024.
Selamat jalan Yai, semoga tumbuh makin banyak bibit-bibit kyai Istiqomah dan ikhlas berdakwah pada santri dan umat.