5. Multitasking: Generasi Z sering dianggap ahli dalam melakukan beberapa tugas sekaligus karena mereka sering menggunakan beberapa perangkat dan aplikasi secara bersamaan. Ini memengaruhi cara mereka belajar, dengan kecenderungan untuk membaca, menulis, dan berinteraksi dengan konten digital secara bersamaan.
6. Ketidakpatuhan terhadap Hirarki Tradisional: Mereka juga cenderung kurang patuh terhadap struktur hirarki tradisional dalam pendidikan. Generasi Z lebih suka pendekatan demokratis dan terlibat dalam pengambilan keputusan tentang cara mereka belajar.
Tantangan yang Dihadapi Generasi Z dalam Pendidikan
Meskipun memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan pendidikan, Generasi Z juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
1. Informasi yang Melimpah: Generasi Z sering merasa kewalahan oleh aliran informasi yang tak henti-hentinya dari media sosial dan internet. Hal ini dapat mengganggu fokus belajar mereka dan memerlukan keterampilan untuk menyaring informasi yang relevan.
2. Kesehatan Mental: Teknologi digital juga dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Perbandingan sosial, tekanan media sosial, dan kecanduan layar adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian.
3. Ketergantungan pada Teknologi: Generasi Z mungkin menjadi terlalu bergantung pada teknologi, yang dapat mengabaikan keterampilan sosial dan kemampuan komunikasi tatap muka yang penting.
4. Kesulitan Menyelesaikan Masalah yang Rumit: Meskipun terampil dalam teknologi, beberapa dari mereka mungkin menghadapi tantangan dalam menyelesaikan masalah yang lebih kompleks yang memerlukan pemikiran kritis dan analitis yang mendalam.
5. Pengawasan Orang Tua yang Kurang: Beberapa individu Generasi Z mungkin kurang mendapatkan pengawasan orang tua yang memadai dalam penggunaan teknologi mereka, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan atau paparan yang tidak sesuai usia.
Bagaimana Pendidikan Menyesuaikan Diri
Pendidikan harus bersiap untuk menghadapi perubahan ini dan memanfaatkan potensi Generasi Z. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh lembaga pendidikan dan pendidik:
1. Pembelajaran Berbasis Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus ditingkatkan. Ini mencakup pengembangan platform pembelajaran online interaktif, pembelajaran adaptif, dan aplikasi yang mendukung pembelajaran kolaboratif.
2. Pengajaran Keterampilan Kritis: Penting untuk mengajarkan berpikir kritis, keterampilan analitis, dan pemecahan masalah yang mendalam. Keterampilan ini harus menjadi bagian integral dari kurikulum.