2. Pembelajaran Mandiri: Generasi Z cenderung lebih mandiri dalam mengejar pemahaman pengetahuan mereka sendiri. Dengan akses mudah ke sumber daya online, mereka dapat menjelajahi topik yang menarik minat mereka tanpa hanya bergantung pada guru atau buku teks.
3. Kreativitas dan Inovasi: Generasi Z sering diakui sebagai generasi yang kreatif dan inovatif. Mereka lebih suka berpikir “out of the box” dan mencari solusi yang tidak konvensional untuk masalah-masalah. Teknologi digital memberi mereka alat yang kuat untuk mengekspresikan diri melalui seni, musik, video, dan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
4. Kesadaran Sosial: Mereka juga memiliki tingkat kesadaran sosial yang tinggi. Generasi Z aktif terlibat dalam kampanye sosial dan kegiatan sukarela melalui jejaring sosial dan media online. Mereka menggunakan teknologi untuk mempromosikan isu-isu sosial yang mereka anggap penting.
5. Multitasking: Generasi Z sering dianggap ahli dalam melakukan beberapa tugas sekaligus karena mereka sering menggunakan beberapa perangkat dan aplikasi secara bersamaan. Ini memengaruhi cara mereka belajar, dengan kecenderungan untuk membaca, menulis, dan berinteraksi dengan konten digital secara bersamaan.
6. Ketidakpatuhan terhadap Hirarki Tradisional: Mereka juga cenderung kurang patuh terhadap struktur hirarki tradisional dalam pendidikan. Generasi Z lebih suka pendekatan demokratis dan terlibat dalam pengambilan keputusan tentang cara mereka belajar.
Tantangan yang Dihadapi Generasi Z dalam Pendidikan
Meskipun memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan pendidikan, Generasi Z juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi: