Atasnama PBNU, Kiai Miftach meminta maaf kepada seluruh jajaran kepengurusan NU, baik dari tingkat wilayah, cabang, MWC, hingga ranting, dan Nahdliyin karena belum bisa melaksanakan Muktamar ke-34 NU pada Oktober 2021 ini, yang semestinya dilaksanakan pada 2020 di Lampung namun tertunda karena Covid-19.
Atanama PBNU, saya sangat memahami kegelisahan pengurus wilayah, pengurus cabang, majelis wakil cabang, pengurus ranting, dan seluruh jajaran dan warga NU yang tentunya sudah menunggu keputusan pelaksanaan muktamar yang ke-34. Kita warga NU adalah kader dalam yang siap menghadapi segala situasi dan kondisi,” ujarnya.
Isu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU agar digelar tahun 2021 ini mula kali mencuat dari PWNU Jawa Timur, setelah syuriyah dan tanfidziyah menggelar rapat pada Selasa (14/09/2021). PWNU Jatim memutuskan untuk mengusulkan itu di arena Munas Alim Ulama dan Konbes NU kali ini.
Keputusan tingkat wilayah itu ditindaklanjuti dengan rapar koordinasi dengan seluruh Pengurus Cabang NU se Jatim beberapa hari kemudian. Hasilnya, seluruh PCNU di Jatim sepakat dengan PWNU untuk memperjuangkan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU digelar tahun ini.
Usulan itu kian menguat ketika Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf melakukan pertemuan dengan sejumlah kiai dan ulama sepuh di kediaman Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, di Pesantren Lirboyo Kediri pada Senin (20/09/2021) pekan sebelumnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu KH Kafabihi Mahrus, Katim Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, KH Hasan Mutawakkil Alallah dari Pesantren Genggong Probolinggo, KH Ubaidillah dari Pesantren Langitan Tuban, salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul