Mendorong Perekonomian Di Indonesia

Hal itu akibat berbagai permasalahan kompleks yang dihadapi oleh investor ketika memulai bisnis di Indonesia yang di antaranya adalah (a) jumlah prosedur yang banyak dan tidak efektif, (b) birokrasi yang tidak ramah dan lamban, (c) biaya “penyuapan” masih tinggi, (d) adopsi teknologi belum terlihat dalam berbagai prosedur memulai usaha, dan (e) luasnya wilayah Indonesia dengan berbagai perbedaan (dari sisi SDM maupun infrastruktur).

Tak hanya itu, persoalan lain yang juga dihadapi Indonesia dalam EoDB adalah persoalan izin konstruksi di Indonesia yang relatif rumit. Prosedur cukup banyak dengan kebutuhan waktu yang panjang.

Sering kali terjadi perbedaan kebijakan antar daerah di Indonesia. Bahkan, tak sedikit terjadi pembangunan yang tak sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga memunculkan sengketa di kemudian hari. Berbagai komponen permasalahan ini harus segera diperbaiki karena akan menjadi entry point utama bagi investor.

Peningkatan SDM, Infrastruktur, dan Iklim Investasi
Selama ini wilayah tujuan investasi di Indonesia berpusat di Jawa, namun kini perlahan investor mulai melirik wilayah luar Jawa sebagai daerah tujuan investasi yang menarik. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) pada semester I 2021 mulai mengalir deras ke wilayah di luar puau Jawa.

Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Riau masuk dalam daftar lima besar daerah dengan PMA tertinggi bersama Jawa Barat dan DKI Jakarta. Porsi investasi di luar Jawa secara keseluruhan, baik PMA maupun PMDN mencapai 51,5% atau Rp 228,23 triliun pada Semester I 2021. Nilai ini naik 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyerang Persebaya Flavio Silva terus melanjutkan keganasannya. Dalam laga melawan Persija sore tadi (22/11), pemain asal Portugal itu mencetak gol perdana Persebaya pada menit ke-67. Gol yang membuat Persebaya comeback...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist