Menag Minta Pesantren Tidak Gadaikan Independensi

“Saya berharap sarasehan ini menjawab kegelisahan itu. Masa khidmat saya ada satu tahun anggaran lagi semoga bisa membuat pesantren berdaya. Kehadiran saya di sini untuk mendengarkan secara langsung apa yang diinginkan dari pesantren,” kata Gus Men.

“Sehingga satu tahun anggaran ke depan bisa kita manfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan pesantren apakah terkait teknologi informasi, program pengembangan bisnis pesantren, hingga pelatihan-pelatihan digitalisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pesantren,” lanjut Gus Mem.

Untuk itu, tambah Gus Men, kepada para kyai dan gus pengasuh pesantren yang hadir dalam sarasehan untuk dapat memberi masukan agar kemudian dapat diterjemahkan oleh tim Kemenag menjadi program.

Tim percepatan program Kemandirian Pesantren Kemenag terdiri dari Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama. Mereka yakni Abdul Rochman, Nuruzzaman, Wibowo Prasetyo, Hasanuddin Ali, dan Dianta.

Tim percepatan ini, kata Gus Men, akan mengawal masukan-masukan dari pengasuh pesantren yang kemudian dijadikan program.

Baca Juga:  Kaesang Sambangi Vihara Smurva Bhumi di Jaksel, Dengar Keluhan Soal Sengketa Tanah

Gus Men menyatakan yang paling konkrit dari program ini adalah bisa dimanfaatkan oleh pesantren. Sehingga pesantren tidak lagi menggadaikan ideologinya dan independensi hanya untuk sekedar biaya operasional secara berkelanjutan.

“Saya tegaskan tidak ada tendensi politik dalam program Kemandirian Pesantren ini meskipun terus bergulir di tahun terakhir kepemimpinan saya sebagai Menteri Agama. Tahun ini kita sudah siapkan program digitalisasi untuk pesantren. Tujuan lainnya dari pertemuan ini adalah memperluas jejaring antar pesantren,” tandas Gus Men.

Selain itu, badan tersebut mengumumkan bahwa mereka meminta bantuan Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan untuk memperluas upaya pemantauannya. Sebuah van pemantau udara bergerak dikerahkan di lembah sungai pada hari...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist