Membangun Ekosistem Reka Cipta di Sektor Pendidikan

Aulanews.id – Nadiem Makarim gencar mengampanyekan program Merdeka Belajar dan Kemudian Kampus Merdeka, setelah ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Oktober 2019 lalu.

Berkenaan dengan itu, Kemendikbud membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Sasarannya adalah membangun ekosistem reka cipta di tanah air dan juga mendorong peran serta dunia industri serta inovator untuk menumbuhkan reka cipta di sektor pendidikan, terutama di perguruan tinggi.

Untuk mencapai sasaran tersebut, Kemendikbud mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya membangun link and match melalui gotong royong penta-helix antara perguruan tinggi dengan dunia industri.

Selain itu, Kemendikbud mendorong penerapan proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka, salah satunya dengan mempercepat perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning).

Selain itu, juga diyakini dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.

Kemendikbud berharap melalui kerja gotong royong tersebut, reka cipta di lingkup pendidikan bertumbuh subur menghasilkan inovasi sains dan tekonologi yang selaras dengan kebutuhan masyarakat.

Ketika pandemi Covid-19 merebak, diharapkan institusi pendidikan mampu menghasilkan reka cipta yang dapat mengatasinya.

Singkatnya, Kemedikbud optimistis bahwa ekosistem reka cipta yang demikian akan membawa pada arah kemajuan bangsa yang lebih baik.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist