Membanggakan, Tim Pelajar Indonesia Raih 5 Medali di Ajang Olimpiade Fisika di Swiss dan  4 Medali di Olimpiade Biologi di Armenia  

“IBO tahun ini juga merupakan pertama kali diselenggarakan secara tatap muka, setelah dua tahun berturut-turut dilaksanakan secara daring akibat pandemi Covid-19. Kami memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para peraih medali. Semoga capaian ini menambah semangat kalian untuk terus menorehkan prestasi,” kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Plt. Kepala Puspresnas), Asep Sukmayadi.

IBO ke-33 tahun 2022 diselenggarakan di Kota Yerevan, Armenia 8–18 Juli 2022 dan diikuti oleh 62 negara peserta. Setiap negara mengirimkan maksimal empat perwakilan siswa dari tiap negara. Total peserta mencapai 240 siswa dari seluruh dunia.

Pelaksanaan tes IBO 2022 dibagi menjadi dua bagian yakni tes praktikum dan tes teori dengan komposisi penilaian 50:50. Tes praktikum terdiri dari empat topik yang mencakup 1) Biokimia (uji aktivitas enzim), 2) Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan (reaksi fotosintesis dan proses adaptasi tumbuhan), 3) Zoologi dan Sistematika (identifikasi jenis ikan khas Armenia), serta 4) Bioinformatika (jalur pensinyalan pada sel), selama masing-masing 90 menit.

Tes teori dan tes praktikum IBO 2022 disiapkan oleh tim tuan rumah yang merupakan staf pengajar dari Yerevan State University serta alumni IBO Armenia yang saat ini menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas ternama di dunia. “Selain melalui serangkaian tes, siswa juga memiliki kesempatan untuk menjalin jejaring persahabatan dengan siswa peserta dari seluruh dunia, serta memanfaatkan waktu untuk mengunjungi beberapa lokasi bersejarah di Yerevan,” kata Asep Sukmayadi ketika menyebutkan pengalaman yang bisa diambil siswa dari keikutsertaan peserta dalam olimpiade.

Pelaksanaan IBO 2022 merupakan salah satu yang terberat dalam sejarah karena menghabiskan waktu tiga hari penuh untuk proses moderasi yang meliputi sesi diskusi hasil tes maupun koreksi atas hasil tes siswa. Beberapa agenda kegiatan panitia juga terpaksa dibatalkan karena juri-juri tiap negara memerlukan waktu yang lama dalam proses moderasi dan memutuskan nilai akhir untuk tiap siswa. Padahal biasanya proses moderasi sendiri hanya memakan waktu 1,5–2 hari.

Peserta IBO asal Indonesia didampingi oleh lima pendamping yang berperan sebagai juri internasional. Mereka adalah Ahmad Faizal, Agus Dana Permana, Husna Nugrahapraja, dan Fenryco Pratama. Keempatnya merupakan Staf Pengajar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak ketinggalan, Aditya David Wirawan dari Harvard University yang juga peraih medali Emas IBO 2019.(vin)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist