Search

Mata-mata Korut Dihukum Mati karena Ketahuan Googling Kim Jong Un

Aulanews.id, SEOUL – Korea Utara menjatuhi hukuman mati kepada para agen mata-mata dari negara itu karena dengan berani Googling identitas Kim Jong-un.

Agen tak dikenal namanya itu menghadapi putusan kematian oleh regu tembak karena berani membaca tentang sosok Kim Jong-un, yang disebut diktator dari dalam Biro 10, badan rahasia yang memantau komunikasi internal dan eksternal, termasuk jaringan internet di negara paling represif tersebut

Sumber-sumber di Pyongyang mengatakan kepada surat kabar Korea Selatan, Daily NK, bahwa individu tersebut termasuk di antara sejumlah pejabat intelijen yang dikhianati oleh seorang rekannya ke Kementerian Keamanan Negara. Petugas lainnya dilaporkan telah diberhentikan dari jabatan mereka.

Baca Juga:  Pencurian Paket di Kereta Barang AS Melonjak Tajam

Akses internet di Korea Utara dikontrol secara ketat. Negara yang dikenal karena isolasinya dari dunia luar ini telah mengultus kepribadian pemimpin negaranya sampai tahap semi-religius atau seperti sebuah agama. Saking tertutupnya, bahkan tokoh intelijen tingkat atas tidak dapat mengetahui berbagai informasi dari internet tanpa persetujuan terlebih dahulu.

Sumber itu mengatakan kepada Daily NK, “Sebuah organisasi bernama Biro 10 adalah departemen yang diberi akses ke internet.” Di mana memungkinkan mereka sebagai agen untuk mematikan perangkat perekam, kata pencarian mereka dan mencari jejak web sebanyak yang mereka suka tanpa masalahmasalah dilansir dari republika.co.id.

Namun, setelah kepala biro baru mengambil alih biro ini, satu hal yang tidak menjadi masalah di kepemimpinan sebelumnya, kini telah berubah menjadi sebuah insiden besar.

Baca Juga:  Jamaah Sakit di Madinah akan dievakuasi ke Mekkah 9 Juni

Direktur Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara Greg Scarlatoiu mengatakan, sanksi tersebut menunjukkan bagaimana rezim semakin berjuang untuk mempertahankan cengkeraman besinya pada arus informasi yang masuk ke negara tersebut.

Lihat Galeri Raja Charles III secara halus menutup rumor tak berdasar tentang pengaturan pemakaman. Beberapa jam setelah muncul laporan tentang kesehatan raja, raja berusia 75 tahun itu mengumumkan kembalinya dia...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist