Aulanews.id – Pandemi Covid-19 berdampak besar pada pendidikan anak Indonesia. Studi terbaru menunjukkan tujuh dari 10 anak jarang belajar atau hanya sedikit belajar selama pandemi Covid-19.
Studi global yang dilakukan oleh Save the Children ini menganalisis dari dari 46 negara di Indonesia.
“Studi kami sangat jelas menggambarkan bahwa banyak anak-anak di Indonesia menghadapi kesulitan dalam belajar daring,” kata CEO Save the Children Indonesia Selina Patta Sumbung dalam keterangan yang diterima dalam rangka peringatan Hari Literasi Internasional.
Terkait kuota internet, survei dari Child and Youth Advocacy Network (CYAN) di Yogyakarta menunjukkan 42 persen anak tidak mendapatkan kuota gratis dari sekolah maupun pemerintah.
“Hasil survei kami menemukan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan kuota gratis ini salah satu alasannya karena tidak terdata padahal secara faktor ekonomi mereka sangat membutuhkan. Jadinya banyak anak yang merasa sedih, kecewa bahkan merasa ini tidak adil.” kata Koordinator Child Campaigner Save the Children di Yogyakarta,
Selain masalah belajar, Save the Children juga menyoroti permasalahan anak yang putus sekolah.
“Di beberapa wilayah, anak-anak terancam putus sekolah karena anak harus bekerja dan atau menikah dini,” ungkap Selina.