Aulanews.id, Kediri – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Kediri semakin memanas. Hal itu terjadi ditengarai beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara) tidak netral dan mendukung salah satu kandidat, bahkan terkesan berusaha menggiring opini masyarakat untuk memenangkan petahana.
Bahkan beberapa kali pertemuan kedinasan, Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH yang juga kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati (Bacabup) dalam Pilkada Kabupaten Kediri 2024, tampak memunculkan keberhasilan pembangunan meski sekitar dua tahun dilanda pandemi Covid-19.
Selain itu, bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini juga seperti mulai menyindir program unggulan dari pasangan bacalon rivalnya, H. Deny Widyanarko dan Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I, yang akan memberikan dana per tahun sebesar 3 – 5 juta per RT, dan 300 – 500 juta untuk setiap dusun, seolah-olah tidak realistis.
Seperti halnya yang dilakukan dalam kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewajiban Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, yang dilaksanakan di Balai Desa Batuaji, Sabtu, 14 September 2024.
Saat itu, Mas Dhito meminta undangan yang hadir untuk memberikan masukan, saran, maupun kritikan, dan salah satu peserta, Riza Anas, Ketua RT.04 RW.01 Dusun Ringinrejo, Desa Ringinrejo menanyakan kenapa Mas Dhito tidak membuat program pembangunan RT 3-5 juta per RT per tahun.
Menjawab pertanyaan tersebut, Mas Dhito mengaku tidak membuat seperti itu, karena menurutnya tidak mungkin dilaksanakan di Kabupaten Kediri.
”Tidak saya buat program itu, itu bohong, itu program bohong. Kenapa saya bilang bohong, kita hitung sama-sama ya Mas, 300 juta sampai 500 juta per dusun. Jumlah dusun di Kabupaten Kediri berapa, 1370 sekian. Sehingga 300 juta dikalikan 1370 ketemu angka Rp 354 miliyar/tahun,” katanya.