Mars: Dulu Penuh Air Kini Kering, Apa Penyebabnya?

Aulanews.id – Para ilmuwan dari Scripps Institution of Oceanography, University of California San Diego, menemukan bukti adanya air cair jauh di bawah permukaan Mars.

Penemuan ini diperoleh melalui analisis data seismik yang dikumpulkan oleh pendarat InSight milik NASA, yang telah berada di Planet Merah sejak tahun 2018.

Hasil penelitian ini dipublikasikan pada minggu tanggal 12 Agustus 2023 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai sejarah Mars, terutama terkait keberadaan air yang sangat penting untuk kehidupan. Peneliti menduga bahwa air cair ini berada di kedalaman antara 11,5 hingga 20 kilometer di bawah permukaan Mars.

Air di Mars penting bukan hanya untuk penelitian tentang kehidupan di planet itu, tetapi juga untuk rencana masa depan NASA. Meskipun mungkin tidak ada kehidupan di Mars sekarang atau di masa lalu, air tetap bisa menjadi kunci untuk mendukung kehidupan manusia di sana suatu hari nanti. dilansir dari reuters (13/08/2024)

Selain untuk minum, air juga bisa melindungi manusia dari radiasi dan dijadikan bahan bakar dengan diubah menjadi hidrogen dan oksigen. Inilah sebabnya banyak penelitian NASA tentang Mars berfokus pada air, karena perannya yang sangat penting bagi kehidupan di masa depan di planet merah tersebut.

Selama beberapa dekade, berbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa Mars pernah dipenuhi oleh sungai, danau, dan laut miliaran tahun yang lalu. Sebagai contoh, pada tahun 2015, sebuah peta distribusi air di atmosfer Mars menunjukkan bahwa planet ini mungkin pernah memiliki cukup air untuk menutupi seperlima bagiannya.

Dalam penelitian lain yang juga dilakukan pada tahun 2015, para ilmuwan menemukan bahwa bentuk beberapa kerikil di Mars menunjukkan tanda-tanda bahwa kerikil tersebut pernah menggelinding puluhan mil melalui aliran sungai, mengisyaratkan bahwa Mars pernah memiliki sungai yang stabil dan tidak hanya sekadar aliran air sementara.

Analisis lapisan batuan Mars mengungkapkan bahwa lapisan yang lebih dalam, yang terbentuk lebih awal kemungkinan besar tercipta ketika Mars masih memiliki air segar yang melimpah.

Namun, lapisan batuan yang lebih dekat ke permukaan menunjukkan sejarah yang berbeda, menggambarkan perubahan Mars menjadi “planet gersang dengan hanya sisa-sisa air asin, hingga akhirnya menjadi gurun yang sangat kering seperti yang kita lihat saat ini,” ujar Fairen.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist