Aulanews.id – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya memanfaatkan platform digital dan perkembangan teknologi untuk mengenali para kandidat calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan beberapa calon pemimpin di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Tujuannya, sebagai sarana edukasi untuk pemilih pemula dalam memilih pilihannya.
Mengusung tajuk Desain Digital Civic Pemilu 2024, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dalam project mata kuliah kewirausahaan politik ini menyuguhkan informasi mengenai Pemilu kepada para pemilih pemula.
Di sini para pemilih pemula yang didominasi mahasiswa diedukasi secara menarik baik melalui platform digital dan permainan berbasis para capres-cawapres. Dari permainan itu para mahasiswa bisa mengenal lebih dekat latar belakang dari ketiga calon presiden dan wakil presiden.
Terlihat keseruan terjadi ketika para mahasiswa memainkan simulasi permainan pada Rabu (6/12/2023), mulai seperti lempar paku ke papan hingga memasukkan bola ke botol yang nanti dilanjutkan akan ada informasi-informasi mengenai para capres-cawapres.
Maudi Fillan Arsyandi, salah satu mahasiswa yang juga pemilih pemula menyambut gembira sosialisasi bergaya milenial yang diinisiasi oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Politik FISIP Universitas Brawijaya. Di momen ini ia sebagai pemilih pemula bisa lebih mudah mengenal calon dari latar belakang masing-masing, dengan simulasi permainan.
“Sebagai kita yang masih awam membantu kita juga dan tentunya bikin kita lebih tertarik. Karena dengan cara-cara tua-tua, misalnya sosialisasi tidak cukup buat anak muda. Anak muda butuh sesuatu yang menarik baru dan fresh, dengan adanya hal ini cukup menarik para mahasiswa untuk memilih,” kata Maudi Fillan di Gedung FISIP Universitas Brawijaya.
Ia juga sempat mencoba salah satu permainan yang diciptakan mahasiswa pada project tugas akhir mata kuliah kewirausahaan politik. Dimana dari permainan itu muncul pernyataan-pernyataan dan rekam jejak masing-masing tiga capres dan cawapres. Hal ini tentu dianggap sedikit membantu, kendati ia masih melihat rekam jejak dan menunggu proses debat antar capres cawapres.
“(Mengenal visi misi dan program detail) Tentunya karena belum, ada debat capres cawapres dan lain-lain, mungkin baru ada gambaran besar saja kalau untuk mengetahui lebih dalam lagi capres dan cawapres belum tahu,” kata dia.
Sementara itu, Sabrina Ashari Putri Intiasadi mengungkapkan, ia dan timnya membuat project Neochoice yang memberikan informasi mengenai Pilkada di Jawa Timur dan para calon kandidatnya. Di project ini pemilih pemula bisa memanfaatkan beberapa fitur-fitur menarik berupa video, gambar, hingga permainan di website.