Kanker kolorektal dimulai di usus besar atau rektum. Insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker, menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Skrining kanker kolorektal penting untuk menurunkan angka kematian akibat dari kanker kolorektal, karena skrining yang baik dapat mendeteksi kasus dini sehingga terapi dapat secara kuratif.
5. Mencegah diare
Jahe bekerja dengan menghalangi bakteri beracun yang menyebabkan diare dan mencegah cairan menumpuk di usus. Penelitian dari “Jundishapur Journal of Natural Pharmaceutical Products” mendukung penggunaan jahe untuk mengobati diare serta mengurangi gas dan meningkatkan pencernaan yang sehat.
Jahe dipercaya dapat menyembuhkan diare yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi. Jahe juga dapat mencegah mual, muntah, dan kram perut.
6. Meredakan sakit saat menstruasi
Sakit saat menstruasi sering dialami oleh sebagian wanita. Manfaat jahe secara signifikan dapat mengurangi intensitas dan durasi nyeri, menurut studi dalam “BMC Complementary Medicine and Therapies”.
Peneliti juga menyimpulkan, konsumsi 1.500 mg bubuk jahe setiap hari selama tiga hari adalah cara yang aman dan efektif untuk meredakan sakit saat menstruasi. Jahe menurunkan kadar prostaglandin, yaitu hormon penyebab rasa sakit.
Konsumsi jahe juga membantu melawan kelelahan yang terkait dengan sindrom pramenstruasi dan dapat membuat menstruasi yang tidak teratur menjadi teratur.
7. Menjaga kesehatan mulut
Kekuatan antibakteri yang terkandung dalam jahe juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan mulut. Studi dalam “Phytotherapy Research” menjelaskan, senyawa aktif dalam jahe yang disebut gingerol mencegah bakteri mulut agar tidak dapat tumbuh. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit mulut seperti infeksi gusi.