Sementara itu, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid menambahkan, Papua dipilih sebagai tempat kampanye pertama lantaran Ganjar-Mahfud ingin pemerintahan ke depan lebih dialogis dan partisipatoris.
Dia tidak memungkiri, terdapat kekerasan di Papua yang lingkarannya harus diputus. “Dan itu hanya bisa diputus ketika ada pendekatan yamg merangkul bukan memukul, ada pendekatan yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdialog untuk kebaikan semua,” tutur dia.
Ganjar, kata Yenny, juga memberikan penekanan pada aspek kesejahteraan yang harus didapat masyarakat Papua, terutama aspek kesehatan dan pendidikan. Hal ini mengingat akses kesehatan dan pendidikan di wilayah Timur itu masih sangat minim. “Ingin membangun Puskesmas, posko-posko kesehatan, setiap kampung ada posko kesehatan karena kita sama-sama tahu bahwa ini masalah yang paling mendasar yang dihadapi oleh banyak orang di daerah pesisir, daerah pedalaman Papua,” ujar Yenny