Aulanews.id – Menko Polhukam, Mahfud MD menyayangkan tindakan beberapa aktivis HMI yang membakar bendera parpol PDIP, atas nama pembelaan kepada Rocky Gerung. Dia menilai bahwa, “Membela RG boleh saja, tapi tradisi HMI adalah adu argumen, bukan membakar bendera,”tuturnya.
Penilaian ini disampaikan oleh Mahfud MD lewat akun twitter pribadinya @mohmahfudmd pada Senin (7/8/2023)
Mahfud mengaku kaget dengan pemberitaan yang bertajuk ” Aktivis HMI Bakar Bendera PDIP Bela Rocky Gerung, KAHMI: Makin Perkeruh Keadaan”. Karena tidak selaras dengan tradisi HMI yang lebih mengedepankan argumen, dan sepakat dengan sikap presidium KAHMI Kalsel Fazlur Rahman, bahwa tindakan tersebut tidak layak.
“Berita di bawah ini mengagetkan. Masak, aktivis HMI membela Rocky Gerung (RG) degan membakar bendera PDIP. Saya setuju dengan Presidium KAHMI Kalsel Fazlur Rahman bahwa tindakan tersebut tidak layak. Membela RG boleh saja, tapi tradisi HMI adalah adu argumen, bukan membakar bendera,” jelasnya.
Mahfud juga menambahkan bahwa, pembelaan kepada Rocky Gerung dapat ditempuh dengan upaya beradu argumen secara terbuka. Bahkan, aktivis HMI yang membela Rocky Gerung, bisa juga memberikan bantuan hukum.
Bahkan, Mahfud mengatakan “Kalau membakar bendera PDIP itu alasannya karena PDIP mengadukan RG ke polisi maka alasan itu jug keliru. Bagaimana kalau bendera HMI dibakar hanya, misalnya, karena HMI melaporkan orang ke polisi? Adalah lebih baik seandainya mau membela Rocky Gerung degan memberi bantuan hukum atau adu argumen secara terbuka.
Berita di bwh ini mengagetkan. Masak, aktivis HMI membela Rocky Gerung (RG) dgn membakar bendera PDIP. Sy setuju dgn Presidium KAHMI Kalsel Fazlur Rahman bhw tindakan tsb tdk layak. Membela RG blh sj, tp tradisi HMI adl adu argumen, bkn membakar bendera. https://t.co/KQG0IwyQCo
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) August 7, 2023
Sebelumnya, diketahui bahwa sekelompok aktivis HMI, membakar bendera PDIP di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/8/2023). Mereka yang berunjuk rasa membela Rocky Gerung, yang dilaporkan ke pihak berwajib, karena diduga menghina Presiden Jokowi.
Peristiwa tersebut, mengundang reaksi dari Presidium KAHMI Kalsel Fazlur Rahman. Dia mengatakan “Tidak elok kalau kita membakar bendera lembaga orang, akan semakin memperkeruh keadaan. Bagaimana perasaan kita kalau bendera HMI dibakar? Nah, begitu pula kader PDIP mereka bisa saja akan bereaksi,” tegasnya pada Minggu (6/8/2023).
“Percayakan sajalah dengan tatanan hukum, jangan justru menambah masalah baru dan mencederai intelektualitas kader, sebab HMI seharusnya selalu menjunjung gerakan berbasis ilmiah dan mengedepankan adab dan etika ketika dihadapkan pada suatu masalah, “sambungnya.