Aulanews.id – Gagas teknologi wastewater Reuse adalah pemanfaatan kembali air buangan dari proses pengolahan limbah untuk berbagai keperluan dan kegiatan.
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Mayandi Daratamia, Rachma Sekar Utami dan Nita Arsela berhasil menuangkan gagasan mereka terkait konsep teknologi wastewater reuse atau pengolahan air limbah dalam rekayasa air berkelanjutan.
Konsep ini telah berkembang di berbagai negara di dunia bahkan di negara-negara yang biasanya tidak dianggap memiliki kelangkaan air.
Mayandi Daratamia menjelaskan konsep wastewater reuse penting untuk dikaji karena berkaitan dengan peningkatan kebutuhan air bersih yang tidak sejalan dengan ketersediaan air bersih.
Cegah krisis air bersih
Menurut Maydani, IDEP Foundation mengatakan sebagai tujuan para wisatawan, Pulau Bali saat ini sedang mengalami krisis air bersih yang diakibatkan turunnya muka air tanah dan juga air permukaan.
Maka dari itu, diperlukan suatu solusi yang dapat mengatasi permasalahan ini dan salah satunya adalah dengan konsep wastewater reuse. Air limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan, baik itu domestik atau keperluan rumah tangga, dan non-domestik seperti kegiatan industri, perkantoran dan lain-lain.
“Air tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali. Baik untuk digunakan dalam proses produksi industri, hingga sumber air minum, seperti di Singapura,” kata Maydani
Gagasan tiga mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan mendapat apresiasi dari dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Air Berkelanjutan Prodi Teknik Lingkungan Itera, Mutiara Fajar.
Selain wastewater reuse, konsep teknologi lain yang dapat digunakan sebagai upaya konservasi air adalah Pemanenan Air Hujan (PAH) atau rain water harvesting.
PAH adalah proses penampungan air hujan sebagai alternatif sumber air bersih yang dapat digunakan langsung atau dialirkan ke dalam tanah. Selain penampungan air hujan, di beberapa daerah yang memiliki kelembaban tinggi telah dilakukan pemanenan kabut atau fog harvesting.