Aulanews.id – Ketua Umum Pimpunan Pusat Pagar Nusa ini mengatakan para pendekar Pagar Nusa di Nunukan dan kawasan Kalimantan Utara bertanggung jawab turut menjaga wilayah perbatasan. Tugas tersebut semakin penting apalagi dalam kenyataannya berada di kawasan yang selama ini kurang mendapat perhatian.
“Pagar Nusa itu berperan menjadi pagarnya NU dan bangsa. Sebagai pagar bangsa, sudah sewajarnya para pendekar, apalagi Pagar Nusa di Nunukan dan kawasan Kalimantan Utara, membantu aparat keamanan, TNI-Polri untuk menjaga Indonesia di kawasan perbatasan. Ini tugas mulia,” katanya, Ahad (09/10/2022).
Hal tersebut disampaikannya saat pelantikan pengurus Pagar Nusa Kalimantan Utara sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Menurut dia, seperti pesan para kiai NU, Pagar Nusa harus menjadi pagarnya NU dan bangsa. Khusus Pagar Nusa Kaltara ini harus menjadi ujung tombak untuk bersama menjaga wilayah perbatasan. Lebih lanjut, ia berpesan agar Pagar Nusa menjadi penggerak NU dan rakyat karena selama ini dsemikian telah teruji dan dapat diandalkan.
“Kita harus terus meningkatkan level kemampuan organisasi dan personal, meningkatkan kemandirian, dan bersama-sama khidmah untuk NU dan Indonesia. Maka, saya minta kepada seluruh pendekar untuk terus mengabdi, terus berbakti kepada kiai, kepada NU, dan bangsa ini,” katanya.
Lebih detail disampaikan bahwa kondisi di kawasan ini cukup kompleks, karenanya diperlukan kebersamaan dengan berbagai kalangan. “Pagar Nusa diberi mandat khusus untuk menjaga NU dan Indonesia. Di Kaltara juga sama, keragaman budaya, agama dan etnis harus dijaga, agar saling melengkapi, saling menguatkan satu sama lain,” ungkapnya.
Pendekar-pendekar di Kalimantan Utara dan kawasan perbatasan di Nunukan, selama ini bergerak bersama untuk berkhidmah melayani NU dan kepentingan Indonesia di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Maulid Nabi tersebut dihadiri ratusan pendekar dan warga Nahdliyin. Hadir pula Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Kasmudi, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Utara, PCNU Kabupaten Kaltara, Habib Abdurrahman bin Qasim al-Aydrus serta pimpinan BUMN dan kelompok adat setempat. (Ful)