LPBI NU Jatim Sukses Wujudkan 25 Desa Tangguh Bencana Inklusi di Jawa Timur

Pak Papang sapaan akrab Pangarso Suryotomo berharap kepada LPBI NU ke depannya bisa terus menggali sumber-sumber yang ada untuk ikut membangun ketangguhan melalui program Destana, yang sejatinya pihaknya juga merumuskan sebagai bagian dari gerakan.

“Jadi mari kita bersama-sama bergerak bersama dalam upaya ketangguhan masyarakat melalui program desa tangguh bencana dan kelurahan tangguh bencana,” harapnya.

Di tempat yamg sama, mewakili Pemerintah Australia, Program Manager Humanitarian DFAT, Henry Pirade menyampaikan, pihaknya sebagai mitra pemerintahan Republik Indonesia khususnya BNPB RI hingga pemerintahan di level Provinsi maupun Kabupaten, mengaku sangat bersyukur bisa melanjutkan kerjasama dengan Nahdlatul Ulama melalui LPBI NU yang sudah terjalin sudah lama yaitu sejak 2006 lalu.

Apalagi saat ini LPBI Nu telah menyelesaikan program ketangguhan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana yang mengedepankan gender dan inklusi.

“Dan pihak Australia melihat ini menjadi salah satu potensi yang sangat bagus untuk bersama-sama membangun ketangguhan khususnya masyarakat yang ada di wilayah Jawa Timur. Dan kami mengatakan kerjasama yang selama ini terjalin dengan Pemerintahan Indonesia dan Lembaga Organisasi Masyarakat seperti NU, itu sangat banyak membantu pemerintahan Australia maupun Indonesia sendiri dalam upaya meningkatkan ketangguhan masyarakat khususnya dalam penanggulangan bencana,” ungkapnya.

Sementara Ketua LPBI NU Jawa Timur, Syaiful Amin mengungkapkan, bahwa dalam program ini juga memberikan dukungan bagi UMKM perempuan sebagai upaya peningkatan sektor ekonomi agar masyarakat menjadi produktif dan mandiri.

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist