“Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang terus mengedepankan persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia saya yakin NU akan terus mendukung NKRI dan Pancasila,” tambah Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, perseroan selalu berkomitmen penuh dalam menyukseskan tiap acara, baik skala nasional dan internasional di tanah air melalui listrik yang berkualitas. Guna menyukseskan acara Satu Abad NU ini, PLN memperkuat sistem kelistrikan Sidoarjo dengan optimalisasi beberapa penyulang. Acara Harlah NU ini dipasok dari satu penyulang utama dan dua penyulang cadangan.
“Kami menerapkan sistem kelistrikan berlapis sehingga acara Harlah bisa berlangsung dengan pasokan listrik tanpa kedip. Kami juga menyiagakan 60 personel standby di tempat utama acara untuk bisa memastikan acara berlangsung dengan lancar,” ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan PLN juga menyiagakan pasokan listrik tambahan melalui 9 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas 2.530 kilovolt ampere (kVA). Selain itu, PLN juga menyiagakan 8 Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan total kapasitas 1.400 kVA. PLN juga menyiagakan 6 Genset dengan total kapasitas 2.250 kVA.
Untuk mendukung meriahnya acara ini, PLN tak hanya mengamankan pasokan listrik di GOR Sidoarjo yang menjadi tempat utama perhelatan Harlah saja, tetapi PLN juga memastikan semua tempat acara dan penginapan VVIP terpasok listrik andal. Bahkan PLN juga memastikan pasokan listrik berlangsung andal di destinasi wisata Sidoarjo.
Peringatan yang berlangsung selama 24 jam dimulai dari Selasa (7/2) dini hari yakni acara Lailatul Qiroah pukul 00.00 WIB, berlanjut dengan shalat subuh berjamaah dan shalawat hingga pukul 07.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi, lalu karnaval nusantara pada siang hari hingga acara panggung hiburan malam yang sedang berlangsung hingga saat ini. Rencana rangkaian acara ini ditutup pada pukul 23.45 WIB nanti.