Aulanews.id – Puluhan orang terluka dan listrik padam di seperempat juta rumah tangga setelah Topan Shanshan melanda Jepang barat daya.
Topan tersebut, yang membawa hembusan angin hingga 252 kilometer (157 mil) per jam dan hujan deras, menerjang daratan dekat kota Satsumasendai di Pulau Kyushu sekitar pukul 8 pagi pada Kamis pagi (23:00 GMT pada Rabu), kata Badan Meteorologi Jepang.
Ia memperingatkan bahwa hujan setinggi 60 sentimeter (23,6 inci) dapat turun di Kyushu dalam 24 jam.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan satu orang hilang dan 39 orang terluka di prefektur Kagoshima dan Miyazaki.
“Rumah kami baik-baik saja, tetapi ada tornado di Miyazaki dan listrik padam di beberapa tempat. Ini mengkhawatirkan,” kata pelajar berusia 18 tahun itu kepada kantor berita AFP. dilansir dari aljazeera.com pada hari Kamis (29/8/2024).
Peringatan darurat Level 5 dikeluarkan untuk kota Yufu di Prefektur Oita setelah Sungai Miyakawa meluap.
Peringatan yang sama juga diberlakukan di kota Usa, juga di Prefektur Oita, karena kemungkinan banjir dari Sungai Yakkan. Peringatan level 5 jarang dikeluarkan dan mengindikasikan situasi yang mengancam jiwa.
Pasokan listrik terputus ke lebih dari 250.000 rumah tangga di tujuh prefektur di pulau itu, kata Perusahaan Tenaga Listrik Kyushu.
Badan cuaca memperkirakan Shanshan akan bergerak melewati wilayah tengah dan timur Jepang, termasuk ibu kota Tokyo, dalam beberapa hari mendatang. Para pejabat telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi jutaan orang.
“Risiko bencana akibat hujan lebat dapat meningkat dengan cepat di Jepang bagian barat menjelang hari Jumat,” demikian peringatannya, dilansir dari aljazeera.com pada hari Kamis (29/8/2024).